Senin, 04 Januari 2021
Sabtu, 02 Januari 2021
Untuk menunjang penanganan maintenance yang baik maka diperlukan adanya organisasi dalam departtemen Maintenence itu sendiri, karena dengan adanya struktur yang baik akan menjadikan wewenang dan tugas siapapun yang terlibat dalam manajemen peralatan ini menjadi lebih nyaman dan jelas alurnya.
Mohon maaf dalam tulisan ini saya sebutkan PERALATAN sebagai divisi sebagai gambaran bahwa jenjangnya ada dibawah direksi ( General Manager ) , sedangkan MAINTENACE sebagai departmen dimana posisinya ada dibawah divisi peralatan ( Manager ), sedangkan implementasinya di lapangan disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang ada.
- Menerima keluhan teknis dari operator maupun driver yang menemui masalah teknis ( kerusakan atau kekurangan untuk dioperasikan ) .
- Menganalisa kekurangan atau kerusakan pada saat dilakukan P2H
- Membuat perencanaan perawatan berkala baik 250 jam, 500 jam, 1000 jam danseterusnya untuk alat berat, dan 5000 KM untuk kendaraan.
- Menjadwalkan perbaikan kerusakan atau penggantian sparepart sesuai usia teknis sparepart, atau sesuai yang sudah direncanakan
- Membuat pesanan ( Work Order ) ke bagian maintenance untuk melakukan pekerjaan maintenance.
- Menampung sisa sparepart yang tidak terpakai dalam proses maintenance ( dari beberapa mekanik / workshop ) dan mengembalikan ke gudang ( inventory )
- Menampung dan meminta pengadaan sparepart ke bagian inventory, dan memintanya bila ternyata ada stok.
- Menerima WO yang diberikan oleh planner untuk melakukan proses maintenance.
- Mengatur dan membagikan pekerjaan sesuai dengan jenis kerusakan dan sesuai kapasitas workshop.
- Melakukan proses pekerjaan maintenance sesuai WO dengan sparepart utama sesuatu arahan planner, tetapi dapat merubah atau menambhan sesuai dengan kondisi actual.
- Mengembalikan sisa sparepart yang tidak terpakai kepada planner.
- Memberikan informasi data permintaan sparepart yang dibutuhkan sesuai kondisi lapangan.
- mengkoordinasikan dengan planner apabila terdapat sparepart yang harus diambil dari unit lain ( kanibal )
- Mengembalikan unit kepada planner apabila unit tidak dapat diberbaiki dengan tuntas
- Memberikan barang sesuai WO yang diminta oleh mekanik.
- Memberikan barang diluar WO atas persetuan planner.
- Memberikan barang untuk pemakaian langsung atas persetuan yang berwenang.
- Memberikan order pembelian barang kepada bagian pembelian atas barang yang diminta planner namun tidak berada di stok.
- Menerima barang hasil pembelian dari bagian pembelian sesuai order yang diminta.
- Mencatat penerimaan barang diluar order atas persetuan yang berwenang.
- Menerima barang pengembalian sisa proses maintenance.
- Mencatat barang yang belum terdata ( biasanya bawaan mesin ) dan memasukkan ke stok tanpa disertai harga.
- Menyimpan barang dan melakukan manajemen gudang, dan melakukan monitoring mutasi stok
Struktur Organisasi Divisi Peralatan pada Perusahaan Konstruksi
Departemen Maintenance dimana posisinya berada ditengah antara Asset dan Operasional, bertanggung jawab secara teknis terhadap availibility peralatan artinya dapat memberikan alat yang tepat pada saat diperlukan, tanpa harus menunggu pemeriksaan kelayakan teknis alat untuk segera dimobilisasi ke proyek
Struktur ini setiap perusahaan pasti berbeda namun ada hal dasar berkaitan dengan alur pekerjaan maintenance ini, yaitu :
INFORMASI AWAL DATA MAINTENANCE
Ada 4 sumber informasi awal yang masuk ke Maintenence, yaitu :
- Unit opname : pada saat mulai menggunakan sistem atau dapat juga secara periodical misalnya per tahun ( seperti opname gudang ), Divisi Peralatan harus mengopname seluruh unitnya, data yang harus masuk adalah detail data teknis ( Nomor lambung, nomor asset, type, merk dan data teknis lainnya ), data legal operasional ( STNK, SILO ), data fisik ( foto unit ), dan data value ( nilai buku dan depresiasi ). Pada saat opname juga dilakukan dilakukan pengecekan kondisi unit, operasional, ready, not ready ( rusak ) , dengan catatan.
- P2H ( Perawatan dan Pemeriksaan Harian ) : pada saat operator melakukan P2H harus mencatat ( melaporkan ) masalah yang ditemukan berdasarkan pengamatannya, dalam form P2H, catatan kondisi unit inilah yang masuk sebagai informasi awal maintenance.
- Keluhan Operator : masalah yang ditemukan di tengah pekerjaan, artinya ditemukannya masalah sedang operasional, misalnya lampu mati pada saat sedang bekerja.
- Perencanaan Planner : pekerjaan maintenance yang sudah direncanakan dahulu oleh panner untuk di proses maintenance pada waktu yang telah ditentukan, misalnya service berkala, breakdown masalah tertentu biasanya berkaitan dengan umur teknis sparepart, rencana overhaul, atau fabrikasi.
PROSES KERJA MAINTENANCE
Berdasarkan informasi awal permasalahan diatas, maka Maintenance melakukan proses kerja berdasarkan alur yang telah ditentukan, Masalah alur kerja maintenance akan dijabarkan secara detail tersendiri.
PELAPORAN HASIL KERJA
Setelah proses kerja maintenance berakhir, diwajibkan melaporkan atau meneruskan informasi ke departemen asset, ada 3 kategori kondisi alat yang dilaporkan, yaitu :
- Ready : setelah proses kerja selesai, unit / alat sudah siap dioperasikan lagi, artinya Maintenance melaporkan kondisi alat layak secara teknis.
- Hold : terdapat 2 kondisi Hold yaitu Ready Hold artinya unit masih dalam status maintenance yang tertunda karena suatu masalah, misalnya menunggu pengadaan sparepart namun untuk smeentara unit dapat dioperasikan, dan kondisi Hold artinya unit dalam kondisi maintenance tetapi tidak boleh dioperasikan.
- Rusak : kondisi dimana unit setelah diperbaiki tidak dapat dioperasikan, artinya secara teknis memerlukan perbaikan yang lama, mahal , memerlukan peralatan khusus, atau memerlukan tenaga ahli yang spesial.
Jumat, 01 Januari 2021
Berdasarkan pengamatan , berbagai kasus yang terjadi di lapangan yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan adalah :
Kerusakan akibat
kesalahan / kelainan maintenance :
Air pendingin jarang diperiksa 6 %
Level oli jarang diperiksa 6 %
Kurang Oli dan grease 12 %
Masalah dalam Daily Inspection 24 %
Salah cara membersihkan elemen 6
%
Salah penyetelan 12 %
Air masuk fuel 13 %
Waktu penggantian elemen tidak tepat 12 %
Lain-lain 5
%
Masalah dalam Periodic
Maintenance. . 48 %
Masalah dalam maintenance 72 %.
Salah pengoperasian 28
%
Dari sajian data diatas dapat
diperoleh gambaran bahwa masalah maintenance menjadi penyebab kerusakan pada peralatan
yaitu 24 % terjadi pada saat P2H ( pemeriksaan harian ) dan 48 % terjadi karena
masalah periodical maintenance atau perawatan berkala, salah pengoperasian dan
penyebab lain hanya andil 28 % masalah.
Dapat dikatakan bahwa Maintenance sebagai tindakan perawatan dan perbaikan pada peralatan factor terbesarnya ada pada masalah perawatan ( 72 % ) sehingga masalah perawatan ini perlu perhatian yang sangat serius.
Perawatan yang dinilai baik adalah perawatan yang menghasilkan down time yang seminimum mungkin tetapi tentu saja dengan biaya perawatan yang serendah mungkin serta waktu sesingkat mungkin sehingga dapat tersedia setiap waktu diperlukan.
Ada beberapa tahapan kegiatan dalam proses maintenance yaitu pemeriksaan, penggantian, penyetelan , perbaikan dan pengetesan, kesemuanya itu merupakan aktivitas secara total.
Pemeriksaan merupakan pekerjaan rutin dan periodic harian, mingguan, bulanan , tahunan atau periode berdasarkan jam kerja mesin, penggantian adalah pekerjaan untuk mengganti sparepart yang diperlukan berkaitan dengan pemeriksaan tadi atau berdasarkan perhitungan umur teknis elemen mesin, perbaikan adalah tindakan mengembalikan kondisi alat yang rusak Kembali ke kondisi semula, sedangkan pengetesan merupakan review final dari seluruh tindakan maintenance.
Jadi dapat dikatakan bahwa tujuan maintenance adalah
- Peralatan selalu dalam keadaan siaga siap pakai ( High availability = berdaya guna physic yang tinggi ).
- Peralatan kondisi prima, berdaya guna mekanis yang paling baik ( Best Performance ).
- Biaya perawatan dan perbaikan peralatan menjadi lebih hemat ( Reduce repair cost )
Untuk dapat mencapai tujuan dari maintenance secara optimal, maka diperlukan organisasi yang baik, tentunya dengan struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi maintenance …..
Rabu, 30 Desember 2020
Ada beberapa Langkah yang harus dilalui dalam
membangun system, utamanya dalam system manajemen peralatan dan alat berat agar
setelah system sudah dijalankan tidak menemui hambatan baik di lapangan maupun
di back office, pada system yang kurang baik justru akan membuat pusing petugas
lapangan dalam menjalankannya.
Tahapan yang harus dilalui tersebut adalah :
PENGUMPULAN DATA AWAL
- Pengumpulan data permasalahan yang terjadi saat ini baik masalah proses kerja yang ada di lapangan misalnya sering terjadinya kerusakan unit yang tidak terduga, sering terjadi kehilangan sparepart, tidak termonitornya operasional unit di lapangan, dan lainnya , maupun masalah yang ada di manajemen, seperti proses pencatatan , proses pelaporan, proses penyimpanan data dan sebagainya.
- Pengumpulan data kebutuhan atau keinginnan dari pihak manajemen baik untuk pengendalian ataupun untuk Analisa, juga keinginan dari pihak lapangan, seperti mudahnya meminta sparepart bila diperlukan maintenance, mudah diketahuinya keberadaan dan kondisi unit dan sebagainya.
- Data yang sudah dimiliki saat ini, data ini akan dijadikan data awal system yang baru nanti, seperti detail data unit , detail dalam hal ini betul betul lengkap mulai data fisik, legal, data teknis, data nilai ( keuangan ), juga data barang yang juga harus detail sesuai data teknisnya, data karyawan terutama karyawan yang ada di lapangan misalnya mekanik, operator, driver, pengawas, helper dan sebagainya, data karyawan ini termasuk didalamnya foto KTP dan alamat lengkap daerah asal.
- Pengumpulan data awal ini betul-betul diperlukan detail, misalnya untuk unit dan sparepart hafrus diadakan opname ke lapangan, sedangkan data SDM karus di rekonsiliasi dengan pihak HRD supaya benar-benar valid. Data-ata tersebut dikumpulkan dalam format excel sehingga dengan mudah dapat di transfer kedalam system sebagai data awal.
MEMBANGUN SISTEM
- Stok opname : melakukan indentikasi dan penghitungan fisik sparepart dan shop supplies di Gudang ( workshop ), termasuk pendataan barang yang belum masuk dalam data awal, biasanya barang bawaan mesin yang tidak didata.
- Unit opname : melakukan pengecekan dan indentifikasi seluruh unit, baik data teknis seperti nomor lambung, nomor mesin, nomor rangka, type, kapasitas, juga data legal seperti perijinan STNK, SILO, KIR dan sejenisnya serta data value, seperti nilai pembelian, nilai buku, nilai investasi, dan deprsesiasi
- Pembuatan prosedur kerja berdasarkan data permasalahan dan kebutuhan perusahaan yang telah disusun diatas.
- Berdasarkan data prosedur kerja dibuat / dimodifikasi program sesuai alur kerja dalam prosedur tersebut.
- Secara parallel fitur program yang telah selesai mulai dijalankan di lapangan, berfungsi sekaligus untuk pengecekan program dan alur lapangan.
- Trial running ; penggunaan atau implementasi system dengan data parallel system lama.
- Cut off : menghentikan system lama dan menggantikan dengan system baru.
- Sistem berjalan di lapangan dan administrasi back office dengan monitoring langsung dari programmer.
- Perbaikan system yang masih belum berjalan sesuai rencana.
- Sistem Running
Senin, 28 Desember 2020
System dan
software perawatan alat berat saat ini telah menjadi kebutuhan vital bagi setiap Perusahaan
terutama peusahaan jasa konstruksi / kontraktor, pertambangan, perkebunan dan perusahaan
berbasis armada lainnya.
Banyak perusahaan
mulai menyadari bahwa mengelola peralatan secara manual tidak membantu mereka
mencapai efektifitas dan efisiensi yang diharapkan. Manajemen peralatan dan
alat berat yang semestinya mampu membantu perusahaan mengelola operasional dan
perawatan secara lebih efisien malah menjadi salah satu faktor penyebab kerumitan
dan kerugian.
Apabila saat ini Anda sedang berpikir untuk mengotomatiskan
pengelolaan peralatan dan alat berat dalam Perusahaan Anda, perlu dipertimbangkan
penggunaan HEMS untuk menangani pengelolaan peralatan perusahaan anda..
Sebelum
memutuskan untuk menggunakan perangkat lunak perawatan alat berat, ada baiknya
jika Anda memahami fungsi dari system tersebut terlebih dahulu.
Apa Itu Manajemen Peralatan dan
alat berat?
Sebelum
mempelajari tentang kegunaan sistem perawatan alat berat bagi Perusahaan, Anda
perlu terlebih dahulu memahami apa itu manajemen peralatan dan alat berat.
Manajemen peralatan dan alat berat mengacu pada perencanaan strategis,
pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian proses kerja peralatan dan alat berat
dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Manajemen peralatan
dan alat berat penting bagi setiap Perusahaan untuk memastikan bahwa
operasional peralatan tetap dalam konsisi stabil . Tugas dari manajer peralatan dan alat berat
atau orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan peralatan dan alat berat adalah
memperkirakan kebutuhan alat yang tepat untuk menjalankan sebuah project ,
menentukan type sesuai fungsi alat dan jenis perkerjaan , menentukan peralatan
sesuai kapasitas kerjanya , membuat kebijakan lainnya terkait peralatan dan
alat berat, mengambil keputusan agar tidak salah dalam melakukan investasi di
bidang perlatan , dan masih banyak lagi.
Tujuan
dari penerapan manajemen peralatan dan alat berat sendiri adalah untuk
mengoptimalkan kapasitas alat supaya tetap dalam kondisi prima dan dapat
beroperasional maksimal . Tanpa manajemen peralatan dan alat berat yang baik, perusahaan
akan kesulitan mencapai objektifnya dan mengalami banyak kerugian yang berujung
pada kebangkrutan.
Pengertian System Perawatan
alat berat
System perawatan
alat berat atau software perawatan alat berat (disebut juga sebagai aplikasi peralatan
dan alat berat) adalah perangkat lunak yang dirancang untuk perusahaan konstruksi
dan pertambangan dalam mengelola perlatannya dan menyederhanakan dan
mengotomatiskan pencatatan, pendataan dan informasi operasional dan perawatan peralatan
dan alat berat dalam suatu organisasi perusahaan.
Saat ini,
sistem perawatan alat berat dalam bentuk perangkat lunak merupakan alat bantu
yang krusial bagi perusahaan apapun. Perangkat
lunak ini memungkinkan pelacakan transaksi peralatan dan alat berat yang
terperinci dan pembuatan berbagai laporan peralatan dan alat berat secara
instan.
Sebelum
ada aplikasi peralatan dan alat berat, tugas-tugas dalam operasional dan
perawatan peralatan dan alat berat harus dilakukan secara manual, dari dokumen
di lapangan dicatat biasanya menggunakan aplikasi excel, sehingga banyak
kegiatan operasional yang harus dicatat beberapa kali dan tidak efesien
Pembuatan laporan umumnya tidak praktis, karena manajer peralatan harus
mengonsolidasikan entri secara manual. Sistem peralatan dan alat berat mengotomatiskan
tugas-tugas ini, mengurangi waktu dan biaya pencatatan, dan memungkinkan
pengambilan keputusan peralatan dan alat berat yang lebih baik melalui
pelaporan real-time.
Manfaat System Perawatan alat
berat bagi Perusahaan
Profesional
perawatan alat berat menganggap sistem perawatan alat berat sebagai aset
perusahaan yang mampu meningkatkan efisiensi departemen peralatan dan alat
berat secara signifikan. Di luar itu, beberapa manfaat penting lain yang dapat
diberikan oleh perangkat lunak ini kepada Perusahaan Anda adalah sebagai
berikut.
Memastikan monitoring
operasional dan perawatan yang Baik
System perawatan
alat berat memungkinkan pemilik Perusahaan mengontrol peralatan dan alat beratnya
secara otomatis, sekalipun pemilik Perusahaan bukan orang yang ahli dalam perawatan
alat berat. Dengan sedikit pelatihan, pemilik Perusahaan dapat mengelola semua
operasional perawatan alat beratnya menggunakan komputer atau perangkat
selulernya tanpa harus membayar pihak eksternal untuk mengontrol operasional
dan perawatannya.
Menghemat
Biaya Perusahaan
Aplikasi peralatan
dan alat berat mengotomatiskan pencatatan pekerjaan opersional dan
perawatan serta mengatur susunan operasional dan perawatan , sehingga Anda
tidak perlu melakukan outsourcing manajemen peralatan dan alat
berat kepada pihak eksternal. Perangkat lunak ini juga dapat mengurangi biaya
yang berkaitan dengan pencetakan dan pemberian dokumentasi, sebab seluruh data
disimpan secara digital di lokasi yang aman dan terpantau.
Meningkatkan
Akurasi Data
Salah satu
manfaat penting dari aplikasi peralatan dan alat berat yang baik adalah sistem
ini dapat meminimalkan human error yang biasa terjadi saat pencatatan
dan entri data. Ketidakakuratan dalam laporan peralatan dan alat berat dapat
menyebabkan krisis yang berdampak pada keberlangsungan Perusahaan, dan sistem perawatan
alat berat dapat mencegah hal ini terjadi.
Mempermudah
Pengambilan Keputusan
Ini
merupakan salah satu keunggulan utama dari sistem perawatan alat berat yang
canggih. Tanpa perangkat lunak ini, Anda akan kesulitan memahami secara rinci
kondisi peralatan dan alat berat Anda. Sistem ini memberikan Anda informasi yang dapat membantu Anda memonitor dan
memutuskan dimana peralatan dan alatberat berada, bagaimana kondisinya, dan operasional
dalam kondisi bagaimana, dan berkaitan dengan kontrak yang mana, serta
bagaimana historicalnya waktu demi waktu.
Dengan
gambaran yang jelas tentang keadaan peralatan dan alat berat Anda saat ini,
Anda akan bisa lebih mudah mengembangkan strategi yang cerdas dan
mengalokasikan sumber daya dengan tepat.
Meningkatkan
Keamanan Data Peralatan dan alat berat
Data peralatan
dan alat berat adalah informasi perusahaan yang bersifat konfidensial dan harus
dijaga agar tidak jatuh ke tangan yang salah atau hilang. Sistem perawatan alat
berat memastikan data peralatan dan alat berat Anda tetap aman dengan
menyimpannya dalam sebuah sistem terpusat yang terlindungi oleh firewall.
Hanya mereka yang diberikan hak akses yang dapat melihatnya.
Meningkatkan
Produktivitas Karyawan
Membuat
laporan peralatan dan alat berat dan merapikan catatan adalah pekerjaan yang
sangat memakan waktu. Untuk melakukan pekerjaan ini secara manual, karyawan
Anda mungkin harus mengorbankan pekerjaan penting lainnya. Belum lagi jika
mereka harus memperbaiki error yang sering terjadi ketika
tugas-tugas perawatan alat berat dilakukan secara manual. Namun, dengan system,
semua tugas peralatan dan alat berat dapat dikerjakan secara otomatis sehingga
karyawan Anda dapat melakukan pekerjaan lain yang bernilai untuk Perusahaan
Anda.
Beruntung
saat ini telah ada perangkat system perasional dan perawatan peralatan dan
alatberat anak bangsa yang dapat mendukung kegiatan tersebut untuk perusahaan
konstruksi, rental, pertambangan, perkebunan, distribusi dan transportasi serta
perbengkel, produk tersebut bernama HEMS ( Heavy Equipment Management System )
Fitur-Fitur
Umum dalam HEMS sebagai Sistem Perawatan alat berat yang Canggih
Pada suatu
sistem perawatan alat berat memiliki fitur
dasar yang dapat mendukung kegiatan operasional dan peralwatan peralatan dan
alat berat. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Peralatan sebagai asset
Ini
mungkin merupakan fitur sistem perawatan alat berat yang paling krusial. Dalam fitur
ini akan mencakup mencatatan detail data tentang peralatan dari data fisik
berupa nomor lambung, nomor mesin, nomor lambung dan data detail lainnya, juga
dapat ditampilkan informasi tentang kondisi, lokasi, dan keterikatan kontrak
unit peratan tersebut, serta nilai unit dan depresiasinya.
Manajemen Project
Fitur ini
untuk mencatat dari perencanaan biaya sebuah proyek yang dihubungkan dengan
penggunaan alatnya, kontrak proyek, jenis dan jumlah alat yang akan digunakan,
tarif sewa per alat serta biaya lain yang timbul dalam penggunakaan alat dalam
sebuah proyek, dan akhirnya dilaporkan secara otomatis laporan rencana biaya
dan actual biaya per alat dan per project baik bulanan maupun akumulasi per
project.
Proses
maintenance
Perawatan
alat merupakan hal yang sangat vital bagi perusahaan yang memiliki banyak alat
apalagi peralatan tersebut merupakan alat produksi yang menjadi urat nadi dari
usaha perusahaan.
Pada system
perawatan peralatan dan alat berat proses maintenance dimulai dari penyampaian
keluhan atau masalah yang ditemui oleh operator pada saat operasional, masalah
teknis yang ditemui pada saat P2H, atau perencanaan yang dilakukan oleh planner
untuk perawatan berkala, break down, ataupun maintenance lain yang sudah
direncanakan.
Dari awal
penenmuan masalah tersebut akan diikuti terus setiap Langkah prosesnya sampai
dengan selesai untuk dapat dioperasikan kembaliatau tidak dapat dipakai lagi
karena rusak total. Fitur ini diakhiri dengan laporan historical service yang
melaporkan detail service yang pernah dialami unit dari waktu ke waktu.
Manajemen Inventory
Manajemen inventory dalam sistem perawatan alat berat ini dikhususkan pada sprepart yang baik terintegrasi dengan pembelian penerimaan, manajemen gudang, serta pengeluaran yang secara otomatis dikaitkan dengan penggunaansparepart untuk maintenanace unit
Kamis, 24 Desember 2020
- Input data rencana proyek : unit yang hendak dipakai dalam satu proyek, rencana biaya untuk peralatan ( maintenance dan operasional ) selama proyek akan berlangsung.
- Input data rencana indentitas proyek : nama proyek, pemilik proyek, alamat proyek, pekerjaan volume dan nilai proyek termasuk cara pembayarannya.
- Dari input data proyek maka akan diketahui detail proyek, berupa data pemilik proyek, alamat, jenis perkerjaan, volume pekerjaan dan cara pembayarannya.
- Data unit yang akan dipakai jenis dan banyaknya serta berapa lama kira2 mau digunakan.
- Data rencana penggunaan unit ini diinfomesikan kepada bagian asset untuk rencana alokasi unit ( dilihat unit yang ready dan sedang tidak terikat kontran, bila tidak ada maka dapat diajukan rencana pembelian atau rencana sewa.
- Data rencana pendapatan dan biaya proyek.
- Berdasarkan pengajuan unit maka bagian aset membuat rencana mobilisasi alat, mutasi alat menuju proyek yang telah ditentukan berdasarkan rencana penggunaan alat yang sudah masuk diatas.
- SEmua unit yang sudah dimobilisasi ( mutasi ke proyek ) baru dapat diinput time sheetnya untuk mencatat jam kerja mesin atau jam kerja orang, serta biaya yang timbul terutama biaya operasional dan maintenance.
- Data mutasi alat ini dapat menunjukkan riwayat mutasi alat ( historical ), telah dipakai di proyek mana saja, dimana berapa lama, dan kapan tanggalnya
- Semua unit yang sudah di mobilisasi dengan ikatan kontrak terhadap proyek tertentu maka baru dapat dientry operasionalnya.
- Data yang dimasukkan adalah data time sheet seperti jam kerja, vulume, ritase,
- Dari data entry time sheet ini akan didapat rekap data jam kerja dan operasional lainnya.
- Rekap harian, bulanan atau tahunan per unit atau seluruh unit.
- Rekap data inilah dapat dijadikan dasar untuk penerbitan invoice sewa atau hasil proyek
- Invoice dapat diterbitkan secara otomatis dari data tersebut diatas.
- Laporan yang berupa historical penggunaan alat pada setiap proyek, jenis alat, jumlah alat, hasil alat, lama penggunaan dan waktunya.
- Laporan hasil proyek, berupa rekap seluruh biaya alat dan hasil yang diterima per alat atau dari seluruh alat