HEMS - Heavy Equipment Management System sebagai sistem dalam pengelolaan operasional peralatan serta perawatan kendaraan dan alat berat, juga berfungsi sebagai alat atau sistem manajemen asset, dalam hal ini fixed asset khusus kendaraan, peralatan dan mesin.
Setiap perusahaan pasti memiliki asset, pada perusahaan konstruksi atau tambang asset terpenting dan terbesar adalah pada peralatan, dan khusus untuk asset peralatan ini berfungsi ganda disamping sebagai asset juga sebagai alat produksi, jadi disamping membutuhkan biaya untuk perawatan, namun juga mendapatkan hasil dari operasionalnya.
Asset peralatan ini terdiri dari beberapa kelompok, yaitu :
- Kendaraan
- Alat berat
- Alat ( angkat dan angkut )
- Mesin
- Tools
- Sparepart
Pada kendaraan produksi seperti misalnya dumptruck, concrate truck dan lainnya, beban biaya operasional dan perawatan serta equipment cost lainnya menjadi beban langsung dari unit tersebut hal ini menjadi perhatian khusus pada perusahaan rental alat berat, artinya pendapatan rental akan dikurangi dengan cost langsung tersebut.
Kendaraan lainnya adalah pendukung produksi, seperti water truck, mobil storing dan lainnya, biaya perawatan dan equipment cost lainnya menjadi beban project, sehingga akumulasi dari seluruh biaya equipment cost kendaraan pendukung akan menjadi beban dari satu project, artinya equipment cost akan mengurangi pendapatan project.
Ada jenis kendaraan lainnya, yaitu operasional misalnya sepeda motor yang dipakai oleh bagian purchasing, maka biaya equipment costnya menjadi beban biaya kendaraan dan biaya umum.
Apa yang bisa dilakukan HEMS pada manajemen asset ini ?
HEMS menyajikan data detail dari asset khususnya peralatan ini ( UNIT > DATA UNIT )
- Filter untuk sorting data, disini data dapat dipilih untuk mengetahui data unit berdasarkan ID unit, penanggung jawab, jenis atau type unit, posisi kontrak ( unit dalam ikatan kontrak atau tidak ), kondisi ( layak operasional, dalam maintenance atau rusak tidak dapat ber operasi ), kategori, lokasi project dan expire date, jadi misalnya untuk memisahkan unit mana yang STNK hampir habis.
- ID alat dapat dibuat sesuai dengan standar pengkodean di perusahaan, misalnya supaya dapat dihubungkan dengan bagian lain, namun sistem HEMS akan memberikan kode ID spesifik UN-xxx dengan xxx merupakan nomor urut sesuai data entry.
- Type, merk dan kategori unit, disini dapat disesuaikan dengan kode assetnya.
- Pemilik atau penanggung jawab dapat dipakai untuk mengetahui penanggung jawab unit, misalnya operator atau penanggung jawab project atau dapat juga untuk membedakan antar perusahaan pada group dengan banyak nama perusahaan di dalamnya.
- JU ( jenis usaha ) untuk membedakan pengelompokan unit berdasarkan usahanya, misalnya unit khusus untuk project tertentu, atau disediakan khusus untuk rental atau unit yang memang disediakan untuk dijual ( semacam showroom ) atau lainnya.
- Site atau project , salah satu fitur di HEMS yang berfungsi untuk memonitor keberadaan suatu unit berada atau bekerja di project mana.
- Alamat project tempat keberadaan unit.
- Untuk memonitor expire legalitas unit, misalnya icon akan berubah bila tanggal STNK sudah expire.
- Menunjukkan Unit dalam status terikan kontrak dengan project tertentu
- Kondisi maintenance, apakah unit dalam keadaan ready atau dalam proses perbaikan, pada fisik unit sebaiknya diberi tanda / label
11. Detail data unit, disini disamping ditampilkan detail data unit, juga ditampilkan historical maintenance unit dan historical project, pernah di project mana saja unit ini bekerja.
12. Untuk edit data unit
13. Untuk menghapus data ( hanya untuk super admin )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar