Jika diperhatikan, pertumbuhan daerah perkotaan semakin tinggi. Hal ini menyebabkan mulai meningkatnya arus urbanisasi di indonesia. Yang kemudian berdampak pada meningkatnya penduduk di daerah perkotaan indonesia.
Sehingga mulai membuat kebutuhan bangunan sipil juga terus meningkat. Seperti jembatan, jalan raya, sampai dengan bangunan yang lainnya. Tidak heran jika pembangunan di negara kita terus dilakukan secara masif dan secara besar-besaran. Sesuai kebutuhan pembangunan. Oleh karena itu, sangat penting diperhatikan langkah-langkah yang baik dan benar. Baik itu dalam hal perencanaan maupun sumber daya yang akan digunakan. Hal ini agar pembangunan bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Dalam proses pembangunan, kita tahu, bahwa alat-alat berat
konstruksi mempunyai peran yang sangat penting. Karena jika tidak dibantu
dengan alat-alat tersebut, pembangunan tidak akan berjalan sesuai harapan.
Khususnya dalam urusan waktu pengerjaan. Dalam teknik sipil, alat-alat berat
bahkan memegang kendali yang sangat besar.
Penggunaan alat-alat berat pada proyek pembangunan jalan raya
Dalam proses pembangunan jalan raya, ada berbagai alat berat yang
digunakan. Di mana, masing-masing alat berat tersebut mempunyai peran, dan
kegunaannya masing-masing. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Backhoe
Yang pertama adalah backhoe. Backhoe ini merupakan alat yang berguna untuk penggalian tanah, dan juga meratakan dinding tebing tanah. Khususnya untuk daerah perbukitan. Nyaris semua backhoe dilengkapi dengan arms hydraulic, dan juga kabel di bagian depan lengannya.
Adapun fungsi dari bagian
ini adalah untuk menggerakkan bucket, supaya bisa mengangkat, kemudian
meletakkan, serta menggaruk material. Menariknya, backhoe ini mempunyai
beberapa bagian utama. Yakni, ada bagian atas, lalu bagian bawah, dan terakhir
adalah attachment.
Dump truck
Alat berat yang kedua adalah dump truck. Dump truck biasanya digunakan untuk membuang muatan, yang asalnya dari bak, secara otomatis. Adapun nama lain dari dump truck adalah tipping truck.
Penumpahan yang dilakukannya adalah dengan cara hidrolisis, sehingga baik akan terangkat di satu sisinya, sementara sisi yang lain berhadapan berputar, berperan sebagai engsel. Untuk menghitung sejauh mana produktivitas dari alat berat satu ini, terdapat beberapa indikator yang harus diperhatikan.
Seperti waktu muat, waktu angkut, waktu bongkar muat, sampai dengan waktu untuk kembali. Dalam artian, untuk mengambil posisi dimuat kembali. dan untuk menghitung berbagai indikator tersebut, ada beberapa rumus yang bisa digunakan. Di mana, setiap perhitungannya harus dilakukan secara tepat, agar hasilnya akurat.
Bagi perusahaan konstruksi, baik itu konstruksi jalanan, atau yang lainnya, management menjadi hal yang sangat penting diperhatikan. Karena hanya dengan manajemen yang tepat perusahaan bisa melakukan berbagai hal dengan baik, sesuai harapan dan rencana di awal.
Setiap perusahaan konstruksi tentu memiliki berbagai macam alat konstruksi. Di mana, akan sangat memakan waktu jika pengelolaan manajemennya kurang tepat. Yang mana, hal ini akan membuat proses produksi lebih lama. Untuk itu, dibutuhkan sebuah sistem yang memang akan memudahkan proses pencarian alat-alat berat tersebut.
Karena setiap alat
memiliki banyak tipe, dan kegunaan yang berbeda. Salah satu sistem manajemen
yang bisa digunakan adalah HEMS. HEMS merupakan kependekan dari Heavy
Equipment Management System. Yang mana, ia adalah sebuah program yang basisnya
adalah sebuah web. Yang akan berperan untuk memudahkan Anda dalam mengelola
berbagai macam jenis alat berat. Yakni, dengan sangat mudah, cepat, dan
simple.
Yang paling menarik dari sistem yang berbasis web ini adalah, ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan perusahaan yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Layanan ini akan diberikan selama setahun. Mulai dari menyusun database awal, kemudian membangun sistem, membuat program, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar