Konstruksi sebagai pekerjaan yang berat dan memerlukan tenaga lebih. Membutuhkan alat berat untuk menunjang operasionalnya. Karena pekerjaan pembangunan cukup rumit dan memerlukan banyak pekerja. Maka, perusahaan memanfaatkan alat berat untuk mengerjakan proyek agar lebih efektif dan efisien.
Proyek
Konstruksi pasti memiliki beragam pekerjaan yang berbeda. Oleh karena itu, alat
berat yang digunakannya pun bermacam- macam jenisnya. Tahukah anda, apa itu klasifikasi
alat berat operasional?
Alat berat
operasional adalah klasifikasi alat berat yang dapat dipindahkan atau dalam
pengoperasiannya dapat dialihkan dari satu area konstruksi ke area yang lain.
Agar lebih jelas berikut klasifikasi Alat berat operasional.
Mengenal Klasifikasi Alat Berat Operasional
Alat Berat Penggerak
Alat berat
penggerak yaitu bagian atau komponen alat berat yang berfungsi untuk
menggerakkan atau mobilitas alat berat
atau menerjemahkan mesin menjadu kerja. Klasifikasi ini meliputi komponen alat
berat yang membuat alat berat menjadi bergerak.
Crawler
Bentuk alat
berat penggerak pertama yaitu crawler. Crawler merupakan sebuah roda dengan
bentuk kelabang dan ban karet. Alat penggerak ini berbentuk rantai yang
dikendalikan oleh dua atau lebih roda. Dengan menggunakan crawler, alat berat
dapat bergerak dengan baik pada permukaan yang lunak sekalipun. Sehingga, roda
tidak akan terjebak ketika bergerak.
Belt
Alat penggerak
berupa belt merupakan komponen yang terdapat pada conveyor belt.
Ban Karet
Ban Karet juga
permasuk pada alat penggerak. Ban Karet berfungsi untuk menggerakkan alat berat
untuk berpindah tempat. Alat penggerak ini memudahkan alat berat seperti truk
maupun motor grader saat berjalan diatas permukaan. Shingga mobilitas alat berat
lebih cepat dan ringan. Apalagi ketika alat berat berada pada permukaan yang
keras dan kasar.
Alat Berat Statis
Alat berat statis
merupakan bagian atau komponen yang berfungsi untuk menggerakkan alat berat
tanpa berpindah tempat.
Tower Crane
Tower Crane
yaitu jenis alat berat yang berfungsi untuk memindahkan material konstruksi.
Alat ini dapat bergerak secara vertikal maupun horizontal untuk memindahkan
material pada area pembangunan. Pekerja tidak mungkin bisa mengangkat material
yang berat seperti beton atau yang lainnya. Oleh karena itu, crane sebagai alat
berat statis dapat memindahkan beton tersebut pada tempat yang dikehendaki.
Contohnya pada pembangunan hotel.
Crusher Plant
Crusher plant
merupakan alat berat statis yang berfungsi untuk menghancurkan material besar.
Pada proses pembangunan, crusher plant merupakan mesin penghancur. Alat ini
bergerak untuk menghancurkan material seperti bebatuan agar menjadi bentuk yang
lebih kecil.
Batching Plant
Batching Plant
yaitu serangkaian yang berfungsi untuk memproduksi atau membuat campuran (mixer)
untuk pembuatan beton. Rangkaian peralatan ini biasanya ditempatkan pada area kerja tertentu untuk membuat campuran beton, rangkaian mesin Backing plant ini didukungan peralatan lain seperti, dumptruck, dozer, Truck mixer, dan truck mixer pump
Demikian ulasan
mengenal klasifikasi alat berat operasional. Disamping hal itu, untuk
memelihara alat berat dengan baik. Perusahaan sebaiknya menggunakan layanan
HEMS atau Heavy Equipment Management System. HEMS merupakan sistem manajemen
alat berat berbasis web, sehingga lebih terintegrasi dengan teknologi.
Layanan ini
memberikan pelayanan 12 bulan untuk pembuatan data base sekaligus membuat
sistem yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Unggulnya, setiap perusahaan
akan mempunyai sistem yang berbeda- beda. Terlebih lagi, sistem ini dibuat oleh
seorang designer web berpengalaman pada bidang konstruksi bangunan. Bagaimana,
apakah anda sudah tertarik untuk menggunakan HEMS sebagai sistem manajemen alat
berat perusahaan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar