–>
Tampilkan postingan dengan label asset. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label asset. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 September 2022

Jenis unit dalam bisnis rental alat berat


Ada berbagai ragam unit dalam bisnis rental peralatan dan alat berat tergantung jenis. fungsi, dan dapat juga kapasitasnya , yang masing-masing mempunyai tarif dan perhitungan harga sewa yang berbeda, perbedaan tarif ini juga dapat disebabkan umur alat serta kapasitasnya.


Jenis unit menurut spesifikasi nya :


Unit alat berat yaitu unit spesifik alat berat yang tarifnya dibedakan berdasarkan kapasitas dan juga umur alat, misalnya excavator Komatsu pc 200 akan berbeda dengan komtsu PC 380, atau sesama PC 200 namun berbeda umurnya juga akan berdeda tarifnya, jenis alat ini kebanyakan dipakai dalam pertambangan dan kontraktor sipil, perhitungan sewa alat ini dapat ditentukan dengan lama sewa misalnya berdasarkan HM ( hour meter ), berdasarkan hari kalender, bulan kalender ataupun tahun kalender, namun dalam beberapa kasus juga dapat diperhitungan berdasarkan volume kerja (BCM).


Unit kendaraan berat, berbeda dengan unit alat berat maka pada kendaraan berat ini berbeda fungsinya, terutama pada perhitungan tarif sewanya, kendaraan operasional dan kendaraan berat banyak dipakai pada industri tambang (galian ) atau kontraktor, perhitungan sewa dapat berdasarkan waktu seperti pada alat berat, yaitu berdasarkan hari kerja, bulan atau tahun, namun dapat juga berdasarkan hasil kerja, berdarkan KM jarak tempuh, volume atau berat muatan, jenis muatan dan sebagainya.


Menghitung biaya sewa alat berat ( spesifik )


Perhitungan biaya sewa alat berat spesifik maksudnya alat berat perunit yang perhitungan kerjanya per individu alat, maksudnya excavator yang mempunyai indentitas unit misalnya EX-001 maka perhitungan sewanya berdasarkan kerja EX-001 tersebut apakah  per HM, per hari dan sebagainya.


Perhitungan biaya sewa unit gabungan. 


Pada peralatan terutama spesifik di dunia kontraktor, terdapat beberapa beberapa peralatan yang bekerjanya berdasarkan gabungan unit, misalnya TC ( tower crane ) peralatan ini bekerja merupakan gabungan beberapa peralatan, misalnya tower nya sendiri, boom, dan sebagainya yang penentuan sewanya berdasarkan gabungan unit-unit tersebut, disamping biasanya terdapat tambahan biaya pada saat pemasangan ( instalasi ) awal maupun pada saat pembongkarannya.


Perhitungan biaya sewa peralatan penunjang


Yang dimaksud dengan unit penunjang adalah perlatan yang tidak memiliki indentitas unit secara spesifik dan individual, maksudnya bila pada alat berat ada indentitas EX-001 maka pasti akan tertuju ke unit excavator tertentu, bila perusahaan memiliki 5 excavator dengan spesifikasi dan kodisi yang sama maka akan tetap dibedakan indentitasnya, misalnya EX-001, EX-002, EX-03 dan seterusnya, namun terdapat beberapa peralatan yang tidak diinntifikasi secara individual, misalnya scafolding, alat ini biasanya disewa dalam jumlah banyak, namun tidak diindentifikasi secara individual masing-masing unit, dalam kontrak atau surat jalan pasti disebutkan hanya scafolding misalnya 100 set, maka perhitungan sewanya juga akan per set barang tersebut, nilai konttraknya berdasarkan jumlah set tersebut.


Pada system HEMS maka masing jenis sewa tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan rental secara spesifik berdasarkan jenis alat, fugsi dan lain sebagainya, pada artikel berikutnya akan dijelaskan secara rinci satu-persatu, silahkan diikuti.





Rabu, 14 September 2022

Pengelompokan Asset Peralatan pada perusahaan Kontraktor dan Tambang

 



Pada perusahaan yang operasionalnya berbasis armada yaitu perusahaan yang mngendalkan kesiapan peralatan untuk opersional usahanya maka asset terutama fixed asset pada kelompok kendaraan dan peralatan harus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : kelompok peralatan produksi dan kelompok peralatan non produksi.

Sebagai penjelasan mengenai peralatan disini adalah seluruh barang milik perusahaan atau yang dikuasai penggunaannya oleh perusahaan baik untuk membantu operasional perusahaan ataupun sebagai faktor produksi, baik sebagai faktor uatam ataupun sebagai pendukung produksi.

Kelompok peralatan produksi

Yaitu kelompok peralatan yang digunakan secara langsung dalam operasional produk perusahaan, misalnya kendaraan proyek seperti dump truck, mixer truck, concrate pump truck, perlatan mesin.

Pada kelompok peralatan produksi ini pun terbagi menjadi 2 bagian yaitu perlatan yang memerlukan perawatan khusus dan rutin seperti alat berat, excavator, dozer, loader dan sebagainya, juga kendaraan yang melibatkan produksi secara langsung, seperti dump truck, water truck, tanki, 

Disamping itu ada kendaraan pendukung produksi, misalnya seperti LV, bus karyawan untuk mengantar ke site, sepeda motor di site dan sebagainya.

Selain yang berupa kendaraan ada juga peralatan berupa mesin, seperti genset, tower light, jack hammer, dongkrak, pallet lift dan sebagainya.

Masih ada lagi kelompok lain terutama pada perusahaan kontraktor yaitu unit pendukung produksi, seperti scafolding, plat kapal , container kantor dan gudang dan sebagainya.

Kelompok peralatan non produksi

Kelompok ini adalah peralatan yang tidak berhubungan dengan produksi atau lapangan atau site. seperti kendaraan operasional, peralatan kantor atau inventaris.



Mengapa harus dibedakan dengan kelompok-kelompok tersebut ?

Karena masing-masing kelompok tersebut mempunya karakter sangat berbeda :

Kelompok produksi disamping memrlukan biaya perawatan dan operasional namun peralatan ini juga menghasilkan, sehingga perhitungan jam kerjanya disamping berkaitan dengan effesiensi biaya perawatan dan operasional , namun jam kerja atau waktu kerja dipergunakan juga untuk perhitungan biaya sewa.

Pada banyak perusahaan divisi peralatan ini dibedakan dengan divisi proyek, sehingga penggambaran alokasi biayanya dengan jalan divisi proyek diperhitungan biaya sewa alat oleh divisi peralatan

Divisi peralatan mencatat jam kerja sebagai pendapatan sewa, baik itu berasal dari perlatan produksi ataupun peralatan pendukung produksi, namun ada perbedaan yaitu pada sisi biayanya, pada peralatan produksi terdapat biaya perawatan dan operasional sebagai lemen pada COGS nya.

Pada divisi proyek, pembeda dari dua kelompok ini adalah pada sisi biayanya, karena pada peralatan produksi disamping biaya sewa , juhga terdapat biaya operasional seperti fuel dan operator, juga pada biaya mobdemob dan juga biaya setting ( pada tower crane ) terdapat biaya dismantling, erection dan material pendukung.

Kesemua biaya tersebut tentu saja akan berhubungan dengan terbentuknya biaya harga pokok proyek.

Pada kelompok perlatan non produksi lebih simpel karena kelompok ini baik biaya operasional maupun perawatannya dibebankan sebagai biaya umum dan tidak berhubungan dengan biaya proyek.

Pada implementasi ( penerapan ) sistem manajemen peralatan menggunakan HEMS ( Heavy Equipment Management System ) yaitu system manajemen operasional dan perawatan kendaraan dan alat berat, dapat dilihat disini 






Rabu, 09 Maret 2022

Pentingnya HEMS sebagai perangkat Manajemen Peralatan bagi perusahaan rental alat berat

 



Manajemen peralatan yang tepat adalah kunci utama keberhasilan bagi perusahaan yang operasionalnya menggunakan peralatan seperti alat berat, kendaraan berat, mesin-mesin, tools, dan kendaraan pendukung lainnya bagi perusahaan seperti perusahaan rental alat berat, perusahaan jasa konstruksi, kontraktor pertambangan, perusahaan pelaksana project sipil dan lain-lain, karena dengan pengelolaan peralatan yang baik dan tepat maka secara langsung akan berpengaruh positif bagi kinerja dan kemajuan perusahaan, bahkan kalau tidak hal ini adalah merupakan key success perusahaan.


Namun ternyata mengelola peralatan dengan tepat bukanlah yang mudah, karena ada sejumlah masalah atau problematika yang pasti ditemui oleh perusahaan, sedikitnya ada … masalah diantaranya :


Unit peralatan


1. Jumlah : unit yang banyak memerlukan monitoring untuk perawatan dan pengelolaan operasional alat.
2. Jenis : dalam jumlah peralatan yang banyak tersebut hamper bisa dipastikan terdapat jenis, merek, tipe, karakter yang juga sangat beragam.
3. Lokasi : tempat peralatan yang tidak dalam satu tempat, dan biasanya tersebar di berbagai tempat yang sangat berjauhan,baik itu tempat penyimpanan ( pool) maupun tempat kerja ( project ) peralatan.
4. Kontak kerja : setiap project memiliki kontrak kerja yang berbeda, begitupun jumlah dan jenis peralatan yang berada di dalamnya.
5. Setiap unit memerlukan bahan bakar setiap hari, sehingga perlu pencatatan dan monitoring penggunaannya.
6. Setiap peralatan tentu saja menggunakan operator yang berbeda, yang tentu saja perhitungan upah dan insentif yang diperhitungkan juga berbeda.
7. Setiap unit memiliki masa legalitas yang berbeda, misalnya STNK. KIR, SILO dan surat perijinan lainnya yang masing-masing memiliki masa expire berbeda pula.


Project


  1.     Setiap perusahaan rental, jasa kontruksi atau kontraktor tambang pasti memilki ikatan kerja ( kontrak ) dengan berbagai perusahaan penyewa atau pengguna, dan setiap kontrak memiliki syarat dan klausul yang berbeda.
  2.     Setiap project menggunakan tidak satu unit dan jenis yang berbeda, dan setiap jenis unit tadi memiliki catatan kerja dan tarif sewa yang berbeda.
  3.     Setiap project memiliki jangka waktu yang berbeda, dan tarif sewa setiap unit kadang berbeda sesuai kesepakatan.


Operasional


  1.  Setiap unit mempunyai cara dan karakter operasional yang berbeda sesuai fungsinya, sehingga setiap unit harus bisa dipastikan akan dioperasikan oleh orang yang tepat.
  2. Setiap unit perlu pencatatan kinerja ( jam kerja ) yang berbeda sesuai fungsi dan jenis kontraknya, dan pencatatan kinerja inilah yang dijadikan dasar utama penentuan biaya unit ( besarnya biaya sewa )..    
  3. Setiap unit perlu diperiksan setiap hari ( P2H ) untuk menjamin kehandalan dan keamanannya.
  4.  Setiap unit harus bisa dipastikan dioperasikan di tempat yang tepat sesuai kontrak kerja.


Perawatan


  1.     Setiap unit harus dapat diketahui kondisinya setiap hari, dan dapat di monitor penanganan masalahnya se detail mungkin.
  2.    Setiap keluhan harus dapat ditangani secepat dan sebaik mungkin oleh tenaga yang kompeten, serta penanganannya dapat di monitor oleh manajemen.
  3.  Penanganan perawatan dan perbaikan harus dilakuakan secara tepat jenis sparepartnya sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
  4.  Setiap penanganan perbaikan harus dapat dipastikan perlakukan penggantian sparepartnya.
  5.  Perawatan rutin harus sesuai jadwal dan spesifikasi kerjanya.


SDM ( Tenaga kerja lapangan )


  1. Setiap unit harus dapat dipastikan akan dioperasikan oleh operator yang tepat, sehingga perusahaan tidak dirugikan dengan kerusakan unit karena operator coba-coba.
  2.  Setiap tenaga lapangan ( operator, driver dan mekanik ) harus terdata dengan lengkap jati dirinya serta kemudahan untuk menghubunginya.
  3. Setiap tenaga kerja harus dapat dimonitor kinerjanya karena akan berhubungan dengan system pengupahannya.
Itulah sederet problematikan dalam pengelolaan atau manajemen peralatan, khususnya peralatan berat yang tentu saja diperlukan penangan khusus yang tidak mudah, untuk menangani pengelolaan peralatan yang sedemikian tersebut tetunya diperlukan tenaga ahli yang sulit didapatkan dan biaya yang cukup besar.


Lalu bagaimana solusinya ?



Beruntung saat ini telah ada suatu system karya anak bangsa yang handal telah diuji di perbagai lapangan di sepanjang Nusantara, karena diciptakan oleh ahli yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidang system informasi manajemen peralatan, beruntungnya system ini dibuat dengan dukungan software berbasis web sehingga sanagt mudah dioperasikan oleh bagian-bagian yang berbeda dalam perusahaan walaupun tempatnya terpisah jauh.


Dan lebih mudahnya lagi karena system ini karya anak bangsa sehingga ditemui kemudahan dalam operasionalnya karena baik pembuat system maupun penggunanya memiliki karakter budaya dan Bahasa yng serupa.


Dan hebatnya lagi system ini walaupun telah memiliki standar yang telah teruju di berbagai bidang manajemen peralatan namun tetap memberikan celah untuk penyesuaian ( modifikasi ) dengan kebutuhan spesifik yang tentunya setiap perusahaan hamper dapat dipastikan memiliki karakter spesifik yang berbeda.


Anda ingin mencoba HEMS, silahkan hubungi 0812.2014.8841 atau kunjungi terlebih dahulu excavator.id


Senin, 14 Februari 2022

Jenis Dredging Machine Sebagai Kapal Keruk yang Meski Diperhatikan

pixabay

Kapal keruk, atau yang biasa disebut dengan dredger adalah jenis kapal yang mempunyai perlengkapan khusus, yang digunakan dalam proses pengerukan. Jenis ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Mulai dari kebutuhan di alur pelayaran, pelabuhan, sampai dengan kebutuhan pada industri lepas pantai.

Di mana, kapalnya akan digunakan layaknya alat traveling pada umumnya. Kalau untuk versi daratnya, bisa diibaratkan seperti bulldozer ataupun exvactor. Menariknya, alat ini dapat beroperasi di laut. Ia memiliki lambung kapal yang mirip sekali dengan kapal pada umumnya, yang digunakan dalam pelayaran samudra.

Yang tidak kalah menariknya lagi, ia mempunyai baling-baling khusus yang sudah dilengkapi dengan perlengkapan pengerukan hidraulis. Adapun yang dimaksud dengan perlengkapan ini adalah pembongkaran material yang dimasukkan ke dalam penampungan, agar bisa dikirim ke tempat pembuangan. Kapal keruk ini terdiri dari beberapa jenis. Yakni:

Bucket dredger

Jenis yang pertama ialah bucket dredger. Jenis ini merupakan jenis yang paling tua. Alias jenis kapal keruk yang paling tua dibandingkan dengan yang lain. Pada umumnya, bucket dredger dilengkapi dengan alat-alat khusus, misal timba yang bergerak demi mengangkat sedimen.

Trailing suction hopper dredger

Yang kedua adalah trailing suction hopper dredger. Jenis ini kerap disingkat dengan TSHD. Ia bekerja untuk menyeret pipa penghisap, lalu mengisi material yang dihisap tadi ke satu maupun beberapa penampungan.

Nama penampungannya adalah hopper. Hopper ini sendiri berada di dalam kapal.  Ketika sudah penuh, maka jenis ini akan berlayar ke lokasi pembuangan. Yakni, untuk membuang material tadi dengan cara melewati pintu yang terdapat di bagian bawah kapal. Atau, bisa juga dengan memompa material keluar kapal. Kalau di tanah air, tipe ini merupakan kepunyaan PT. Pengerukan Indonesia, yang terdapat di Irian Jaya dengan Halmahera.

Cutter suction dredger

Adapun jenis yang selanjutnya adalah cutter suction dredger. Jenis ini mempunyai kepala pemotong di bagian pintu masuknya. Dan pada umumnya, bagian kepalanya dapat digunakan untuk beberapa material yang keras. Mulai dari batu, sampai dengan kerikil.

Selain ketiga jenis di atas, tentu masih ada beberapa jenis yang lainnya. Biasanya, perusahaan-perusahaan konstruksi pasti mempunyai berbagai macam jenis. Dan untuk membedakan jenis yang satu tentu agak sulit. Dan memakan waktu yang cukup banyak ketika proses pencariannya. Untuk itu, dibutuhkan sistem manajemen yang baik. Apalagi jika di perusahaan Anda bukan hanya ada alat dreiger ini. Ia kan?

Dengan bantuan sistem manajemen yang baik dan tepat, proses pencarian alat menjadi lebih mudah, dan tidak butuh waktu banyak.  Adapun sistem manajemen yang bisa dipilih adalah HEMS. HEMS merupakan kependekan dari Heavy Equipment Management System. Yang mana, ia adalah sebuah program yang basisnya adalah sebuah web. Yang akan berperan untuk memudahkan Anda dalam mengelola berbagai macam jenis alat berat. Yakni, dengan sangat mudah, cepat, dan simple. 

 Yang paling menarik dari sistem yang berbasis web ini adalah, ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan perusahaan yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Layanan ini akan diberikan selama setahun. Mulai dari menyusun database awal, kemudian membangun sistem, membuat program, dan lain sebagainya.

Itulah dia sekilas mengenai Jenis Dredging Machine Sebagai Kapal Keruk yang meski diketahui. Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

 



Minggu, 13 Februari 2022

Pemanfaatan Stone Crusher yang Tepat

sumber: pixabay

Dalam pengerjaan sebuah proyek, ada banyak sekali alat berat yang berperan. Termasuk dalam proses pertambangan. Di mana, alat berat ini akan membantu proses pengerjaannya, supaya bisa selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan atau direncanakan sejak awal. Karena memang, pengerjaan pertambangan tidak hanya bisa dilakukan dengan mengandalkan tenaga manusia saja. Karena sudah pasti akan memakan banyak waktu.

Banyaknya alat yang digunakan dalam proses pertambangan mengharuskan perusahaan alat berat memiliki sistem manajemen alat berat yang tepat. Mulai dari alat untuk menyingkirkan batu, mengatasi kendala, menggali, atau yang lainnya.

Mengapa demikian? Karena dengan sistem manajemen yang tepat, proses pencarian alat berat di perusahaan menjadi lebih mudah dan efisien. Yang mana, mudah dan efisien ini juga akan membuat proyek selesai sesuai rencana. Adapun sistem manajemen yang tepat adalah HEMS.

HEMS merupakan kependekan dari Heavy Equipment Management System. Yang mana, ia adalah sebuah program yang basisnya adalah sebuah web. Yang akan berperan untuk memudahkan Anda dalam mengelola berbagai macam jenis alat berat. Yakni, dengan sangat mudah, cepat, dan simple. 

 Yang paling menarik dari sistem yang berbasis web ini adalah, ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan perusahaan yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Layanan ini akan diberikan selama setahun. Mulai dari menyusun database awal, kemudian membangun sistem, membuat program, dan lain sebagainya.

Salah satu satu alat yang berperan penting dalam pertambangana dalah stone crusher. Alat ini kerap digunakan untuk memecahkan batu. Yang awalnya berukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Yang nantinya pasti akan memudahkan proses pengerjaan.

Memanfaatkan stone crusher

Biasanya, stone crusher ini digunakan untuk penambangan terbuka. Karena memang, mesinnya akan lebih mudah digunakan, daripada penambangan di bawah tanah. Menariknya, alat satu ini dibagi  ke dalam beberapa jenis tingkatan.

Mulai dari tingkatan yang primer, dan tingkatan sekunder. Dan ada juga yang tersier dan kuarterner. Jenis tingkatan primer dengan sekunder ini dimanfaatkan dalam proses  memproses material yang kasar dan berukuran besar. Kemudian, crusher yang tersier dengan kuartener ini digunakan untuk materiall yang seperti biji, supaya menjadi lebih halus.

Dalam mengoperasikan, alat ini akan mengirimkan material yang akan diolah oleh truck dumper ataupun exvaction. Hanya saja, kalau untuk teknologi yang terbarunya, mesin crushernya sudah mempunyai mesin penggerak, dengan sifat mobile ataupun berpindah tempat. Bukan hanya itu saja, alat ini bahkan bisa menghancurkan material dengan ukuran yang lebih besar.

Ketika akan memilih alat ini, maka Anda meski mengetahui jenis bahan yang nantinya akan dikerjakan. Apakah akan mengerjakan pasir atau batu, atau bahkan batu kapur dengan granit. Yang mana, setiap bahan mempunyai karakteristiknya masing-masing. Sehingga akan sangat berdampak pada alat nantinya. Selain itu, jangan lupa untuk berdiskusi juga dengan distributor mengenai kebutuhan.

Karena bagaimanapun, meminta saran adalah hal penting. Sebab, mencari mesin pemecah batu pasti membutuhkan berbagai macam informasi penting. Dan dalam hal ini, pihak distributor adalah pihak yang mempunyai banyak sekali pengetahuan dan pengalaman. Sehingga, akan ada masukan-masukan berharga yang diberikan. Khususnya yang berkaitan dengan proyek yang nantinya akan dikerjakan.

Itulah dia sekilas mengenai peran alat berat stone crusher yang penting diketahui, dan bagaimana cara memilihnya. Semoga membantu.