–>
Tampilkan postingan dengan label sistem. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sistem. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 September 2022

Pengelompokan Asset Peralatan pada perusahaan Kontraktor dan Tambang

 



Pada perusahaan yang operasionalnya berbasis armada yaitu perusahaan yang mngendalkan kesiapan peralatan untuk opersional usahanya maka asset terutama fixed asset pada kelompok kendaraan dan peralatan harus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : kelompok peralatan produksi dan kelompok peralatan non produksi.

Sebagai penjelasan mengenai peralatan disini adalah seluruh barang milik perusahaan atau yang dikuasai penggunaannya oleh perusahaan baik untuk membantu operasional perusahaan ataupun sebagai faktor produksi, baik sebagai faktor uatam ataupun sebagai pendukung produksi.

Kelompok peralatan produksi

Yaitu kelompok peralatan yang digunakan secara langsung dalam operasional produk perusahaan, misalnya kendaraan proyek seperti dump truck, mixer truck, concrate pump truck, perlatan mesin.

Pada kelompok peralatan produksi ini pun terbagi menjadi 2 bagian yaitu perlatan yang memerlukan perawatan khusus dan rutin seperti alat berat, excavator, dozer, loader dan sebagainya, juga kendaraan yang melibatkan produksi secara langsung, seperti dump truck, water truck, tanki, 

Disamping itu ada kendaraan pendukung produksi, misalnya seperti LV, bus karyawan untuk mengantar ke site, sepeda motor di site dan sebagainya.

Selain yang berupa kendaraan ada juga peralatan berupa mesin, seperti genset, tower light, jack hammer, dongkrak, pallet lift dan sebagainya.

Masih ada lagi kelompok lain terutama pada perusahaan kontraktor yaitu unit pendukung produksi, seperti scafolding, plat kapal , container kantor dan gudang dan sebagainya.

Kelompok peralatan non produksi

Kelompok ini adalah peralatan yang tidak berhubungan dengan produksi atau lapangan atau site. seperti kendaraan operasional, peralatan kantor atau inventaris.



Mengapa harus dibedakan dengan kelompok-kelompok tersebut ?

Karena masing-masing kelompok tersebut mempunya karakter sangat berbeda :

Kelompok produksi disamping memrlukan biaya perawatan dan operasional namun peralatan ini juga menghasilkan, sehingga perhitungan jam kerjanya disamping berkaitan dengan effesiensi biaya perawatan dan operasional , namun jam kerja atau waktu kerja dipergunakan juga untuk perhitungan biaya sewa.

Pada banyak perusahaan divisi peralatan ini dibedakan dengan divisi proyek, sehingga penggambaran alokasi biayanya dengan jalan divisi proyek diperhitungan biaya sewa alat oleh divisi peralatan

Divisi peralatan mencatat jam kerja sebagai pendapatan sewa, baik itu berasal dari perlatan produksi ataupun peralatan pendukung produksi, namun ada perbedaan yaitu pada sisi biayanya, pada peralatan produksi terdapat biaya perawatan dan operasional sebagai lemen pada COGS nya.

Pada divisi proyek, pembeda dari dua kelompok ini adalah pada sisi biayanya, karena pada peralatan produksi disamping biaya sewa , juhga terdapat biaya operasional seperti fuel dan operator, juga pada biaya mobdemob dan juga biaya setting ( pada tower crane ) terdapat biaya dismantling, erection dan material pendukung.

Kesemua biaya tersebut tentu saja akan berhubungan dengan terbentuknya biaya harga pokok proyek.

Pada kelompok perlatan non produksi lebih simpel karena kelompok ini baik biaya operasional maupun perawatannya dibebankan sebagai biaya umum dan tidak berhubungan dengan biaya proyek.

Pada implementasi ( penerapan ) sistem manajemen peralatan menggunakan HEMS ( Heavy Equipment Management System ) yaitu system manajemen operasional dan perawatan kendaraan dan alat berat, dapat dilihat disini 






Rabu, 09 Maret 2022

Pentingnya HEMS sebagai perangkat Manajemen Peralatan bagi perusahaan rental alat berat

 



Manajemen peralatan yang tepat adalah kunci utama keberhasilan bagi perusahaan yang operasionalnya menggunakan peralatan seperti alat berat, kendaraan berat, mesin-mesin, tools, dan kendaraan pendukung lainnya bagi perusahaan seperti perusahaan rental alat berat, perusahaan jasa konstruksi, kontraktor pertambangan, perusahaan pelaksana project sipil dan lain-lain, karena dengan pengelolaan peralatan yang baik dan tepat maka secara langsung akan berpengaruh positif bagi kinerja dan kemajuan perusahaan, bahkan kalau tidak hal ini adalah merupakan key success perusahaan.


Namun ternyata mengelola peralatan dengan tepat bukanlah yang mudah, karena ada sejumlah masalah atau problematika yang pasti ditemui oleh perusahaan, sedikitnya ada … masalah diantaranya :


Unit peralatan


1. Jumlah : unit yang banyak memerlukan monitoring untuk perawatan dan pengelolaan operasional alat.
2. Jenis : dalam jumlah peralatan yang banyak tersebut hamper bisa dipastikan terdapat jenis, merek, tipe, karakter yang juga sangat beragam.
3. Lokasi : tempat peralatan yang tidak dalam satu tempat, dan biasanya tersebar di berbagai tempat yang sangat berjauhan,baik itu tempat penyimpanan ( pool) maupun tempat kerja ( project ) peralatan.
4. Kontak kerja : setiap project memiliki kontrak kerja yang berbeda, begitupun jumlah dan jenis peralatan yang berada di dalamnya.
5. Setiap unit memerlukan bahan bakar setiap hari, sehingga perlu pencatatan dan monitoring penggunaannya.
6. Setiap peralatan tentu saja menggunakan operator yang berbeda, yang tentu saja perhitungan upah dan insentif yang diperhitungkan juga berbeda.
7. Setiap unit memiliki masa legalitas yang berbeda, misalnya STNK. KIR, SILO dan surat perijinan lainnya yang masing-masing memiliki masa expire berbeda pula.


Project


  1.     Setiap perusahaan rental, jasa kontruksi atau kontraktor tambang pasti memilki ikatan kerja ( kontrak ) dengan berbagai perusahaan penyewa atau pengguna, dan setiap kontrak memiliki syarat dan klausul yang berbeda.
  2.     Setiap project menggunakan tidak satu unit dan jenis yang berbeda, dan setiap jenis unit tadi memiliki catatan kerja dan tarif sewa yang berbeda.
  3.     Setiap project memiliki jangka waktu yang berbeda, dan tarif sewa setiap unit kadang berbeda sesuai kesepakatan.


Operasional


  1.  Setiap unit mempunyai cara dan karakter operasional yang berbeda sesuai fungsinya, sehingga setiap unit harus bisa dipastikan akan dioperasikan oleh orang yang tepat.
  2. Setiap unit perlu pencatatan kinerja ( jam kerja ) yang berbeda sesuai fungsi dan jenis kontraknya, dan pencatatan kinerja inilah yang dijadikan dasar utama penentuan biaya unit ( besarnya biaya sewa )..    
  3. Setiap unit perlu diperiksan setiap hari ( P2H ) untuk menjamin kehandalan dan keamanannya.
  4.  Setiap unit harus bisa dipastikan dioperasikan di tempat yang tepat sesuai kontrak kerja.


Perawatan


  1.     Setiap unit harus dapat diketahui kondisinya setiap hari, dan dapat di monitor penanganan masalahnya se detail mungkin.
  2.    Setiap keluhan harus dapat ditangani secepat dan sebaik mungkin oleh tenaga yang kompeten, serta penanganannya dapat di monitor oleh manajemen.
  3.  Penanganan perawatan dan perbaikan harus dilakuakan secara tepat jenis sparepartnya sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
  4.  Setiap penanganan perbaikan harus dapat dipastikan perlakukan penggantian sparepartnya.
  5.  Perawatan rutin harus sesuai jadwal dan spesifikasi kerjanya.


SDM ( Tenaga kerja lapangan )


  1. Setiap unit harus dapat dipastikan akan dioperasikan oleh operator yang tepat, sehingga perusahaan tidak dirugikan dengan kerusakan unit karena operator coba-coba.
  2.  Setiap tenaga lapangan ( operator, driver dan mekanik ) harus terdata dengan lengkap jati dirinya serta kemudahan untuk menghubunginya.
  3. Setiap tenaga kerja harus dapat dimonitor kinerjanya karena akan berhubungan dengan system pengupahannya.
Itulah sederet problematikan dalam pengelolaan atau manajemen peralatan, khususnya peralatan berat yang tentu saja diperlukan penangan khusus yang tidak mudah, untuk menangani pengelolaan peralatan yang sedemikian tersebut tetunya diperlukan tenaga ahli yang sulit didapatkan dan biaya yang cukup besar.


Lalu bagaimana solusinya ?



Beruntung saat ini telah ada suatu system karya anak bangsa yang handal telah diuji di perbagai lapangan di sepanjang Nusantara, karena diciptakan oleh ahli yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidang system informasi manajemen peralatan, beruntungnya system ini dibuat dengan dukungan software berbasis web sehingga sanagt mudah dioperasikan oleh bagian-bagian yang berbeda dalam perusahaan walaupun tempatnya terpisah jauh.


Dan lebih mudahnya lagi karena system ini karya anak bangsa sehingga ditemui kemudahan dalam operasionalnya karena baik pembuat system maupun penggunanya memiliki karakter budaya dan Bahasa yng serupa.


Dan hebatnya lagi system ini walaupun telah memiliki standar yang telah teruju di berbagai bidang manajemen peralatan namun tetap memberikan celah untuk penyesuaian ( modifikasi ) dengan kebutuhan spesifik yang tentunya setiap perusahaan hamper dapat dipastikan memiliki karakter spesifik yang berbeda.


Anda ingin mencoba HEMS, silahkan hubungi 0812.2014.8841 atau kunjungi terlebih dahulu excavator.id


Selasa, 15 Februari 2022

Arti Penting Perawatan Dragline yang Meski Diperhatikan Perusahaan

pixabay



Dalam pengerjaan konstruksi, alat berat mempunyai peranan yang sangat penting. Baik dalam proses pembuatan jalan raya, jalan tol, gedung, dermaga, bendungan, atau yang lainnya. Dan salah satu peran yang paling menonjol adalah memudahkan pekerjaan dan menghemat waktu. Dan salah satu alat berat yang kerap digunakan adalah dragline. 

Yang mana, penggunaannya akan disesuaikan dengan pekerjaan yang dilakukan. Tentu, mahalnya alat berat membuat setiap perusahaan memang harus benar-benar merawatnya dengan baik. Hal ini agar alat tersebut dapat digunakan kapanpun, dan dalam waktu yang cukup panjang. Hal yang meski dipahami adalah, penggunaan alat berat memang cenderung cukup terbatas. Karena proses pemindahannya yang memang cukup rumit.

Dan salah satu alat berat yang terkenal adalah exvactor. Karena ia kerap digunakan nyaris di setiap jenis konstruksi. Beda halnya dengan dragline ini. Yang mana, ia hanya sering digunakan dalam proses penggalian saja. Apapun alatnya, pasti membutuhkan yang namanya 'penggantian sparepart' rutin, dan meski dirawat. Dengan harapan, bisa digunakan dalam waktu yang panjang. Lantas, apa saja peran penting dari perawatan dragline ini? Simak penjelasannya berikut.

Pengertian Dragline

Sebagaimana telah disinggung sedikit di atas, bahwasanya dragline ini adalah yang digunakan dalam melakukan penggalian tanah, dan memuaskannya di alat-alat angkut. Truck misalnya. Adapun fungsinya adalah untuk menggali material yang memang mesti digali. Menariknya, ia tidak perlu masuk ke tempat galiannya.

Sehingga, bisa digunakan dengan sangat mudah.  Cara kerjanya sendiri adalah dengan menempatkannya di lantai yang memang cukup baik. Lalu, mulai melakukan proses penggalian, walaupun di tempat yang tergenang air, atau berlumpur.

Kalau memang hasil galiannya meski dimuat ke dalam truk, tentu akan lebih aman. Untuk menggunakannya juga sama saja. Yakni, tanpa harus masuk ke dalam galian. Hanya saja, perawatannya memang harus benar-benar diperhatikan. Dengan harapannya, mesin dari dragline tetap beroperasi dengan sempurna.

Arti penting perawatan dragline

Mengapa dragline meski dirawat dan mendapatkan perhatian khusus? Karena memang, ia kerap bekerja di medan yang tergolong cukup berat. Berikut merupakan beberapa cara merawat dragline yang bisa dilakukan.

Periksa sparepartnya

Cara pertama ialah dengan melakukan pemeriksaan terhadap sparepartnya. Dengan tujuan untuk memastikan bahwasanya semua bekerja dengan baik, dan juga normal.  Di mana, pengecekannya bisa dilakukan dengan membuat jadwal. Mulai dari jangka panjang, menengah, sampai dengan pendek. Karena dengan pemeriksaan ini juga, akan diketahui waktu yang terbaik mengganti komponennya, agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah.

Inspeksi sistem mekanik dan memastikan kualitas oli

Cara yang kedua adalah dengan inspeksi sistem mekanik dan memastikan kualitas olinya. Cara ini tidak kalah pentingnya dengan cara perawatan yang pertama. Pastikan dulu, bahwa segalanya memang masih bekerja dengan baik, dan sama sekali tidak terdapat masalah ketika digunakan.

Sebuah perusahaan konstruksi pasti memilih banyak alat berat selain dragline. Sehingga, dibutuhkan sistem manajemen yang tepat. Adapun sistem manajemen yang bisa dipilih adalah HEMS. HEMS merupakan kependekan dari Heavy Equipment Management System. Yang mana, ia adalah sebuah program yang basisnya adalah sebuah web. Yang akan berperan untuk memudahkan Anda dalam mengelola berbagai macam jenis alat berat. Yakni, dengan sangat mudah, cepat, dan simple. 

 Yang paling menarik dari sistem yang berbasis web ini adalah, ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan perusahaan yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Layanan ini akan diberikan selama setahun. Mulai dari menyusun database awal, kemudian membangun sistem, membuat program, dan lain sebagainya.

 



Minggu, 06 Februari 2022

Tips Menarik dalam Menggunakan Alat Berat pada Konstruksi Bendungan

PIXABAY

Bagi sebuah perusahaan konstruksi, mengetahui tips menarik dalam menggunakan alat berat tentu menjadi pengetahuan basic. Termasuk konstruksi bendungan. Sayangnya, mungkin masih ada beberapa perusahaan yang belum tahu seputar tips tersebut. Dan biasanya, ini terjadi pada perusahaan konstruksi yang baru saja berdiri. Tips menarik ini akan memberikan berbagai hal positif terhadap perusahaan Anda. Salah satunya adalah membuat penggunaan alat-alatnya menjadi lebih maksimal. Yang pada akhirnya akan memudahkan proses pembangunan proyek yang akan dikerjakan. Berikut tips menarik yang harus diperhatikan.

Tips menarik dalam menggunakan alat berat

Gunakan alat berat bendungan sesuai dengan aturan yang ada

Pastikan bahwa penggunaan alat-alat berat konstruksi bendungan di perusahaan Anda tidak berlebihan. Gunakan saja sesuai kebutuhan, dan fungsinya masing-masing. Contoh, ada alat yang namanya exvactor. Jika ukurannya kecil, maka jangan memaksakannya untuk medan yang berat. Karena ini akan membuatnya mendapatkan beban melebihi kapasitas yang seharusnya. Dan bisa memberikan dampak buruk terhadap alat tersebut. Apalagi jika dilakukan secara terus menerus.

Minta panduan

Apabila ini adalah pertama kalinya menggunakan alat berat konstruksi bendungan, maka jangan segan-segan untuk meminta panduan. Baik kepada teman, ataupun kepada kolega yang memang sudah mahir. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Misal, kesalahan dalam proses penggunaannya. Yang sudah pasti akan merugikan berbagai pihak.

Bersihkan usai digunakan

Dan yang tidak kalah menariknya adalah, jangan lupa untuk membersihkan alat tersebut selesai digunakan. Mengapa alat berat konstruksi bendungan harus dibersihkan setiap selesai digunakan? Jawabannya sederhana. Karena dengan membersihkannya, akan membuat alat menjadi lebih awet, dan bisa digunakan kembali tanpa harus khawatir terdapat kerusakan.

Lakukan service rutin

Tips menarik dalam penggunaan alat berat yang lainnya adalah rutin melakukan service. Yak, service menjadi hal yang sangat penting bagi setiap alat berat. Bahkan sebenarnya, rutin melakukan servis bukan hanya menjadi kebutuhan alat konstruksi saja, tapi juga alat alat yang lain. Fungsi dari melakukan service rutin adalah menjaga alatnya agar tetap awet, dan dapat digunakan dengan jangka waktu yang cukup panjang. Apalagi kita tahu, bahwa yang namanya pembuatan bendungan, pasti membutuhkan proses yang berat, dan waktu yang tergolong lama. Sehingga, alat-alat yang digunakan, dan eksavasinya juga harus dalam keadaan siap. Kapanpun.

Jika diperhatikan, banyak perusahaan yang hanya fokus seputar perawatan alatnya, namun lupa memperhatikan manajemen alat konstruksi bendungan tersebut. Padahal, manajemen menjadi hal yang tidak kalah pentingnya dengan perawatan. Karena dengan manajemen yang baik, akan membuat semua proyek berjalan maksimal. Dalam hal manajemen, Anda dapat menggunakan HEMS.

HEMS sendiri merupakan kependekan dari Heavy Equipment Management System. Yang mana, ia adalah sebuah program yang basisnya adalah sebuah web. Yang akan berperan untuk memudahkan Anda dalam mengelola berbagai macam jenis alat berat. Yakni, dengan sangat mudah, cepat, dan simple. 

 Yang paling menarik dari sistem yang berbasis web ini adalah, ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan perusahaan yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Layanan ini akan diberikan selama setahun. Mulai dari menyusun database awal, kemudian membangun sistem, membuat program, dan lain sebagainya. Karena banyaknya keuntungan yang ditawarkan, sudah banyak sekali perusahaan-perusahaan konstruksi yang menggunakan HEMS. Ini menjadi indikator, bahwa HEMS adalah solusi terbaik yang akan membantu sistem manajemen alat-alat berat di perusahaan Anda. Khususnya alat-alat berat di konstruksi bendungan.



Jumat, 04 Februari 2022

Peran Sistem Manajemen Dalam Dunia Konstruksi

sumber: pixabay


Manajemen menjadi hal yang paling penting dalam banyak hal. Tidak heran jika kemudian, istilah manajemen menjadi sebuah istilah yang sangat umum digunakan di masyarakat.  Termasuk dalam dunia konstruksi. Di mana, manajemen konstruksi sendiri merupakan sebuah ilmu tentang teknologi industri konstruksi, dengan mengaplikasikan fungsi manajemen. Dengan tujuan, memaksimalkan waktu dan sumber daya pembangunan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut. 

Pengertian manajemen konstruksi

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa manajemen konstruksi merupakan perpaduan, antara ilmu teknologi industri konstruksi dengan seni manajemen atau seni mengatur, dalam proses pembangunan gedung. Yakni dengan memaksimalkan waktu yang ada, dan sumber daya yang tersedia, demi meningkatkan efisiensi pembangunan. Hal ini supaya pemanfaatan waktu dan sumber daya yang ada menjadi lebih terukur, efektif, dan juga efisien.


Dan pada umumnya, managemen ini dilengkapi dengan yang namanya analisis swot. Yaitu, strength, weakness, opportunities, dan terakhir threats. Maka, dapat kita simpulkan, bahwa yang namanya manajemen konstruksi mempunyai peran yang sangat penting terhadap proses sebuah pembangunan, demi mendapatkan hasil yang diinginkan dan mencapai target yang telah dibuat sejak awal.


Tidak heran jika kemudian dalam proses pembangunanya, managemen ini diisi oleh banyak tenaga ahli di bidangnya masing-masing, dengan peran yang berbeda, demi mensukseskan proyek yang dikerjakan. Maka, untuk mencapai tujuan secara maksimal, sistem pengawasan akan diorientasikan kepada pengawasan quality control atau pengawasan mutu, kemudian pengawasan cost control atau biaya, hingga pengawasan time control atau waktu. Dan biasanya, proses ini dimulai dengan tahap perencanaan.


Hanya saja, dalam beberapa kasus, ada juga yang memulai pembangunan dengan tahap yang lainnya. Hal ini biasanya disesuaikan dengan kondisi, dan juga tujuan pembangunan, sesuai dengan kesepakatan sejak awal.  Jika mengacu kepada construction management association of america, disebutkan bahwa sejatinya, terdapat 7 fungsi manajemen yang menanggungjawabi supaya proses pembangunanya terlaksana dengan baik.


Yakni, manajemen perencanaan, cost control, time control, quality control, fungsi administrasi kontrak ataupun organizing, actuating, hingga controlling. Peran manajemen konstruksi Dalam kegiatan pembangunan, baik pembangunan gedung, atau yang lainnya, manajemen konstruksi tentu mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan.  Dan secara umum, terdapat 4 peran penting manajemen tersebut. Yakni:  Agency construction management (acm)

Peran pertama ini adalah peran sebagai narahubung.


Dalam artian, narahubung antara yang mempunyai proyek, dengan kontraktor. Sesuai dengan tujuan yang sudah disepakati. Extended service construction manajemen (escm) Peran yang kedua adalah peran yang tergolong sangat kompleks, dan mempunyai tanggungjawab yang sangat tinggi. Yang mana, manajemen mempunyai peran untuk melakukan sesuai dengan permintaan kontraktor. 


Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya konflik antara yang memiliki proyek dengan kontraktor.

Owner construction management (ocm) Peran yang satu ini berkaitan dengan pemilik proyek. Karena manajemen akan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan proyek yang

berlangsung, sesuai kepentingan pemilik proyek. Guaranteed maximum price construction management (gmpcm) Dan yang terakhir adalah bertanggung jawab terhadap seluruh

pembiayaan yang diperlukan, kemudian kualitas proyek, dan waktu pembangunan.

Dalam kegiatan pembangunan, sebuah perusahaan konstruksi memegang kendali yang sangat penting. Sehingga dibutuhkan manajemen yang tepat. Khususnya manajemen alat-alat berat. Karena bagaimanapun, yang perlu dikelola bukan hanya tenaga kerja saja, tapi juga alat-alat beratnya. Dengan tujuan, agar semua berjalan sesuai dengan rencana yang ada. Dalam hal ini, kami menawarkan sebuah manajemen alat-alat berat yang sederhana. 

Namanya adalah HEMS. HEMS merupakan kependekan dari Heavy Equipment Management System. Yang mana, ia adalah sebuah program yang basisnya adalah sebuah web. Yang akan berperan untuk memudahkan Anda dalam mengelola berbagai macam jenis alat berat. Yakni, dengan sangat mudah, cepat, dan simple. 

Yang paling menarik dari sistem yang berbasis web ini adalah, ia bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan perusahaan yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Layanan ini akan diberikan selama setahun. Mulai dari menyusun database awal, kemudian membangun sistem, membuat program, dan lain sebagainya.