Berdasarkan pengamatan , berbagai kasus yang terjadi di lapangan yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan adalah :
Kerusakan akibat
kesalahan / kelainan maintenance :
Air pendingin jarang diperiksa 6 %
Level oli jarang diperiksa 6 %
Kurang Oli dan grease 12 %
Masalah dalam Daily Inspection 24 %
Salah cara membersihkan elemen 6
%
Salah penyetelan 12 %
Air masuk fuel 13 %
Waktu penggantian elemen tidak tepat 12 %
Lain-lain 5
%
Masalah dalam Periodic
Maintenance. . 48 %
Masalah dalam maintenance 72 %.
Salah pengoperasian 28
%
Dari sajian data diatas dapat
diperoleh gambaran bahwa masalah maintenance menjadi penyebab kerusakan pada peralatan
yaitu 24 % terjadi pada saat P2H ( pemeriksaan harian ) dan 48 % terjadi karena
masalah periodical maintenance atau perawatan berkala, salah pengoperasian dan
penyebab lain hanya andil 28 % masalah.
Dapat dikatakan bahwa Maintenance sebagai tindakan perawatan dan perbaikan pada peralatan factor terbesarnya ada pada masalah perawatan ( 72 % ) sehingga masalah perawatan ini perlu perhatian yang sangat serius.
Perawatan yang dinilai baik adalah perawatan yang menghasilkan down time yang seminimum mungkin tetapi tentu saja dengan biaya perawatan yang serendah mungkin serta waktu sesingkat mungkin sehingga dapat tersedia setiap waktu diperlukan.
Ada beberapa tahapan kegiatan dalam proses maintenance yaitu pemeriksaan, penggantian, penyetelan , perbaikan dan pengetesan, kesemuanya itu merupakan aktivitas secara total.
Pemeriksaan merupakan pekerjaan rutin dan periodic harian, mingguan, bulanan , tahunan atau periode berdasarkan jam kerja mesin, penggantian adalah pekerjaan untuk mengganti sparepart yang diperlukan berkaitan dengan pemeriksaan tadi atau berdasarkan perhitungan umur teknis elemen mesin, perbaikan adalah tindakan mengembalikan kondisi alat yang rusak Kembali ke kondisi semula, sedangkan pengetesan merupakan review final dari seluruh tindakan maintenance.
Jadi dapat dikatakan bahwa tujuan maintenance adalah
- Peralatan selalu dalam keadaan siaga siap pakai ( High availability = berdaya guna physic yang tinggi ).
- Peralatan kondisi prima, berdaya guna mekanis yang paling baik ( Best Performance ).
- Biaya perawatan dan perbaikan peralatan menjadi lebih hemat ( Reduce repair cost )
Untuk dapat mencapai tujuan dari maintenance secara optimal, maka diperlukan organisasi yang baik, tentunya dengan struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi maintenance …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar