–>
Tampilkan postingan dengan label operasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label operasional. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 Februari 2022

Peran penting pemilihan alat berat dalam dunia konstruksi

sumber gambar: pixabay

Dalam dunia konstruksi, peralatan adalah alat yang digunakan dalam memudahkan berbagai pekerjaan manusia ketika melakukan pekerjaan konstruksi. Sehingga, bisa selesai sesuai dengan harapan, dalam waktu yang tergolong singkat, dan pengerjaan cukup mudah. 


Hanya saja, jika ada penggunaan yang tidak tepat, atau kurang tepat, dalam artian tidak sesuai kondisi dan situasi yang ada, pasti akan menimbulkan berbagai masalah. Seperti, tidak sesuai target yang sudah ditentukan, hasil produksi rendah, hingga kerugian dikarenakan harus memperbaiki sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. 


Maka, sebelum menentukan jumlah perlengkapan yang akan digunakan, kemudian tipenya, akan lebih baik jika diketahui dahulu jenis alat berat, lengkap dengan fungsinya.


Jenis-jenis alat berat dan fungsinya


Berikut adalah jenis-jenis alat berat dan fungsinya yang mesti diperhatikan.


Exvactor

Jenis yang pertama adalah exvactor. Di mana, Anda meski memilih exvactor yang paling tepat, dengan mempertimbangkan banyak hal. Misal, mempertimbangkan kemampuannya terhadap kondisi lapangan yang ada. Karena biasanya, setiap excavator pasti memiliki spesifikasi tertentu. 


Dan biasanya, yang menjadi perbedaan antara exvactor yang satu dengan yang lain ialah bagian penggalinya, yang terdapat di bagian depan. Yang perlu dipahami adalah, semua exvactor pasti memiliki alat penggerak. Yakni crawler atau roda ban. Biasanya, exvactor ini akan dipilih saat alatnya akan digunakan di permukaan yang kurang padat atau permukaan yang kasar. Menariknya, alat satu ini tidak begitu membutuhkan banyak perpindahan ketika dioperasikan.


Dozer

Jenis alat berat yang kedua adalah dozer. Atau yang biasa juga disebut dengan loder. Dozer menjadi alat yang sangat umum digunakan pada proyek konstruksi dalam menangani berbagai material hasil penggalian. Atau, bisa juga digunakan ketika hendak membuat sebuah timbunan material. Menariknya, jenis alat berat yang satu ini mempunyai dua tipe yang dapat dipilih. Yang pertama ialah dengan menggunakan roda kelangan, atau yang disebut dengan crawler tractor dozer. Dan yang kedua adalah wheel tractor dozer. Yakni, bulldozer yang memakai roda karet.


Truk

Alat lain yang juga termasuk jenis alat berat adalat truk, alias alat pengangkut. Adapun fungsi dari alat pengangkut ini ialah mengangkut berbagai material. Mulai dari tanah, sampai dengan batu. Yang nantinya akan digunakan untuk proyek yang sedang dikerjakan. 


Kalau untuk pemilihan truknya sendiri tergantung dengan volume material yang akan digunakan, kemudian kondisi lapangan, biaya, sampai dengan waktu. Kapasitas truk akan disesuaikan dengan waktu yang diperlukan untuk membuat materialnya ke dalam truk, yang berbanding dengan waktu angkut truknya.


Dan biasanya, besarnya kapasitas dari akan dipilih 4 hingga 5 kali kapasitas alat gali. Yang jelas, pemakaian truk yang terlampau tergolong sangat tidak ekonomis. Terkecuali kalau sebanding dengan volume yang nantinya akan diangkat. Maka, usahakan untuk mengukur dahulu beberapa pertimbangkan di atas.


Adapun jenis yang lainnya ialah crane, motor grader, compactor, dan lain sebagainya. Tentu, dalam perusahaan-perusahaan yang berbasis armada, akan membutuhkan banyak alat berat baik jumlah maupun jenisnya untuk mempermudahkan pekerjaan proyek yang ada. 


Semua peralatan baik alat berat , kendaraan maupun mesin tersebut harus dikelola dengan baik. Agar tetap bisa memberikan hasil yang maksimal. Banyaknya unit tersebut kadang membuat banyak perusahaan agak kewalahan dalam mengaturnya. Sehingga, dibutuhkan tools untuk memudahkan. 


Saat ini HEMS ( Heavy Equipment Management System ) adalah tools terbaik yang dapat membantu perusahaan anda dalam mengelola peralatanny, karena disamping HEMS menggunakan dukungan  software berbasis web, juga sistem manajemen peralatan perusahaan anda akan dibangun sesuai kebutuhan dan visi perusahaan anda.


HEMS adalah system dan software berbasis web terbaik saat ini, murni karya anak bangsa yang siap mendukung majunya pembangunan di Nusantara tecinta ini.



Kamis, 18 Maret 2021

MONITORING FISIK UNIT ALAT BERAT

 



HEMS - Heavy Equipment Management System atau sistem manajemen untuk operasional dan perawatan kendaraan dan alat berat disamping data detail tentang unit juga dilengkapi dengan fitur untuk memonitor unit secara fisik, yaitu dengan menyimpan foto fisik unit secara berkala, sehingga manajemen dapat memonitor kondisi fisik unit dari waktu ke waktu, misalnya kapan terjadi kerusakan bodi penyok, kaca pecah dan sebagainya, disamping dapat juga untuk menyimpan data legalitas unit seperti KIR, STNK, dan lainnya.

Untuk dapat menyimpan data fisik alurnya adalah sebagai berikut :

Dari menu UNIT > DATA UNIT lalu pilih unit yang hendak dimasukkan data fisiknya, klik icon edit di sebelah kanan 


akan tampil detail data unit > scroll kebawah sampai pada field FOTO ALAT


Foto yang tampil disini adalah foto fisik unit terakhir diambil gambarnya, misalnya pada contoh diatas adalah pada tanggal 10 Februari 2020.

Apabila ingin memasukkan data fisik ( foto ) baru maka :

  1. Isi data tanggal sesuai dengan tanggal pengambilan gambar
  2. Upload ( klik tombol browse ) foto yang diinginkan sampai dengan 4 foto, sebaiknya foto menunjukkan posisi pada unit ( depan, belakang, kiri, kanan )
  3. Klik SIMPAN , data anda sudah benar ? klik OK


Kembali ke menu data unit dan klik edit seperti diatas, maka tampilan data unit sudah berubah


Ulangi untuk update tanggal yang lain maka tampilan foto alat akan berubah sesuai update data terakhir

MONITORING DATA FISIK UNIT

Setelah entry foto unit dalam periode tertentu  ( beberapa tanggal ) maka riwayat fisik unit dapat di lihat pada : UNIT > LAP FISIK UNIT lalu klik icon detail yang disebelah kanan


Maka akan tampil data alat lalu scroll ke bawah sampai ke history foto alat


tampilan ini menunjukkan kondisi fisik unit dalam periode tertentu



Jumat, 22 Januari 2021

MANAJEMEN ASSET PERALATAN PROJECT

 



HEMS - Heavy Equipment Management System sebagai sistem dalam pengelolaan operasional peralatan serta perawatan kendaraan dan alat berat, juga berfungsi sebagai alat atau sistem manajemen asset, dalam hal ini fixed asset khusus kendaraan, peralatan dan mesin.

Setiap perusahaan pasti memiliki asset, pada perusahaan konstruksi atau tambang asset terpenting dan terbesar adalah pada peralatan, dan khusus untuk asset peralatan ini berfungsi ganda disamping sebagai asset juga sebagai alat produksi, jadi disamping membutuhkan biaya untuk perawatan, namun juga mendapatkan hasil dari operasionalnya.

Asset peralatan ini terdiri dari beberapa kelompok, yaitu : 
  • Kendaraan
  • Alat berat
  • Alat ( angkat dan angkut )
  • Mesin
  • Tools
  • Sparepart
Kendaraan sendiri pada perusahaan konstruksi ataupun pertambangan terbagi menjadi kendaraan produksi , pendukung produksi dan operasional, pembagian ini berhubungan erat dengan alokasi biaya atau beban yang ditanggung oleh masing-masing unit.

Pada kendaraan produksi seperti misalnya dumptruck, concrate truck dan lainnya, beban biaya operasional dan perawatan serta equipment cost lainnya menjadi beban langsung dari unit tersebut hal ini menjadi perhatian khusus pada perusahaan rental alat berat, artinya pendapatan rental akan dikurangi dengan cost langsung tersebut.

Kendaraan lainnya adalah pendukung produksi, seperti water truck, mobil storing dan lainnya, biaya perawatan dan equipment cost lainnya menjadi beban project, sehingga akumulasi dari seluruh biaya equipment cost kendaraan pendukung akan menjadi beban dari satu project, artinya equipment cost akan mengurangi pendapatan project.

Ada jenis kendaraan lainnya, yaitu operasional misalnya sepeda motor yang dipakai oleh bagian purchasing, maka biaya equipment costnya menjadi beban biaya kendaraan dan biaya umum.

Apa yang bisa dilakukan HEMS pada manajemen asset ini ?

HEMS menyajikan data detail dari asset khususnya peralatan ini ( UNIT > DATA UNIT )



  1. Filter untuk sorting data, disini data dapat dipilih untuk mengetahui data unit berdasarkan ID unit, penanggung jawab, jenis atau type unit, posisi kontrak ( unit dalam ikatan kontrak atau tidak ), kondisi ( layak operasional, dalam maintenance atau rusak tidak dapat ber operasi ), kategori, lokasi project dan expire date, jadi misalnya untuk memisahkan unit mana yang STNK hampir habis.
  2. ID alat dapat dibuat sesuai dengan standar pengkodean di perusahaan, misalnya supaya dapat dihubungkan dengan bagian lain, namun sistem HEMS akan memberikan kode ID spesifik UN-xxx dengan xxx merupakan nomor urut sesuai data entry.
  3. Type, merk dan kategori unit, disini dapat disesuaikan dengan kode assetnya.
  4. Pemilik atau penanggung jawab dapat dipakai untuk mengetahui penanggung jawab unit, misalnya operator atau penanggung jawab project atau dapat juga untuk membedakan antar perusahaan pada group dengan banyak nama perusahaan di dalamnya.
  5. JU ( jenis usaha ) untuk membedakan pengelompokan unit berdasarkan usahanya, misalnya unit khusus untuk project tertentu, atau disediakan khusus untuk rental atau unit yang memang disediakan untuk dijual ( semacam showroom ) atau lainnya.
  6. Site atau project , salah satu fitur di HEMS yang berfungsi untuk memonitor keberadaan suatu unit berada atau bekerja di project mana.
  7. Alamat project tempat keberadaan unit.
  8. Untuk memonitor expire legalitas unit, misalnya icon akan berubah bila tanggal STNK sudah expire.
  9. Menunjukkan Unit dalam status terikan kontrak dengan project tertentu
  10. Kondisi maintenance, apakah unit dalam keadaan ready atau dalam proses perbaikan, pada fisik unit sebaiknya diberi tanda / label 
            Lihat         :        Pentingnya label dalam pekerjaan maintenance

11. Detail data unit, disini disamping ditampilkan detail data unit, juga ditampilkan historical maintenance unit dan historical project, pernah di project mana saja unit ini bekerja.
12. Untuk edit data unit
13. Untuk menghapus data ( hanya untuk super admin )


Jumat, 15 Januari 2021

HEMS MAINTENANCE - Pentingnya label dalam perkejaan maintenance peralatan dan alat berat

 



Maintenance atau pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan dalam dunia peralatan dan alat berat adalah pekerjaan rutin dan sangat penting karena menyangkut kehandalan alat dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.

Proses pekerjaan maintenance melibatkan banyak pihak dan banyak orang juga banyak barang, oleh sebab itu dibutuhkan ketelitian, kecermatan, keseriusan dan keamanan, karena menyimpang sedikit dari hal itu bisa berakibat sangat fatal, sehingga memerlukan informasi yang akurat dan berkesinambungan, sebagai contoh sebuah saklar on off akan sangat berpengaruh pada pekerjaan atau benda disekitarnya, taruhlah pekerjaan sedang dilakukan tanpa sengaja atau ketidaktahuan seseorang akan berakibat sangat fatal, sehingga diperlukan tanda agar siapapun tidak boleh meng on kan saklar tersebut.

Contoh lain untuk barang di gudang yang varian dan jumlahnya sangat banyak, harus diberikan informasi sehingga petugas gudang atau siapapun akan tahu persis apa sebenarnya barang tersebut, untuk itu diperlukan label yang kurang lebih isinya sama dengan data yang ada di komputer, karena barang dengan fisik yang sama bisa jadi fungsinya jauh berbeda, misalnya baut roda pada dumtruck, roda sebelah kanan dengan roda sebelah kira sekilas bentuknya sama tapi ternyata sangat berbeda.

Label yang paling menyolok dan dengan mudah dilihat adalah nomor lambung, atau nomor pintu atau apalah sebutannya, label tersebut untuk mengindentifikasi unit secara spesifik

        lihat     :    nomor lambung sebagai lebel pada peralatan

Label khususnya dalam maintenance ada beberapa jenis yaitu :

Label keterangan barang

Yaitu label yang biasanya dilekatkan atau digantungkan pada barang di gudang yang fungsinya memberikan informasi detail tentang barang tersebut, sehingga siapapun yang berkepentingan dengan barang tersebut dengan sangat mudah mengetahui detail barang termasuk fungsinya.


Dengan adanya label pada barang petugas gudang atau siapapun tinggal melihat keterangan dan mencocokan dengan data pada komputer

Label alur kerja

Label ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan peringatan kepada orang lain agar tidak terjadi kesalahan kerja :

Label OK  

Biasanya label ini dipasang pada kemasan atau lokasi barang pada saat stok opname dengan maksud memberikan informasi bahwa barang telah didata, sehingga akan terhindar dari dauble counting, atau justru terlewatkan tidak dihitung.

Label ini dapat juga dipasang atau ditempelkan pada barang di area receive dimana barang yang baru datang dan sudah selesai diperiksa, karang sudah dipindahkan ke area pengecekan, siap dipindahkan ke area penyimpanan, atau dapat juga ditempelkan pada barang yang siap packing atau siap kirim pada area pengiriman.

    lihat     :    Bagaimana membuat layout gudang

Dengan pemberian label ini maka siapapun akan jelas terhadap suatu keadaan barang sehingga akan terhindar dari kesalahan.

Label peringatan atau himbauan

Banyak sekali langkah atau tahapan pada pekerjaan maintenance, setiap langkahnya membutuhkan informasi yang jelas, misalnya pekerjaan sepele yang kelihatannya benar tetapi bisa terjadi menjadi sangat salah, misalnya pada proses pekerjaan maintenance mekanik sedang mempersiapkan sparepart dan elemen lainnya, tentu saja beberapa part dari elemen tersebut dibuat berjejer atau berserakan, misalnya pekerjaan belum selesai sampai sore jam pulang kerja, dan helper tidak paham betul situasi kerja, apa jadinya kalau sparepart dan elemen tersebut dirapikan ? 

Label WR ( Work requisition )
Label ini dapat digantungkan pada stir ( seperti label ganti oli dari bengkel ), untuk memberikan peringatan dan informasi kalau unit sudah dilaporkan masalahnya tentang suatu problem kepada mekanik.

Label antrian 
label ini diberikan untuk menggantikan label WR dimana label antrian ini menunjukkan unit sudah diperiksa dan diketahui masalahnya, tinggal planner menentukan kapan proses kerja dapat dilaksanakan, pada workshop dengan jumlah unit banyak ada baiknya label antrian ini diberi nomor sehingga team mekanik akan jelas dalam urutan kerjanya, mana pekerjaan yang harus didahulukan.

Label proses 
Label ini menunjukkan unit dalam kekuasaan penuh mekanik, jangan disentuh oleh siapaun kecuali dengan peyunjuk atau arahan mekanik yang mengerjakannya.

Label Hold
Label ini menunjukkan proses maintenance dihentikan sementara karena suatu masalah, misalnya karena keterlambatan sparepart atau kekurangan tools untuk mengerjakannya.

Label ready
Label ini menunjukkan unit telah selesai dikerjakan dan dalam kondisi siap operasi

Label Rusak
Label untuk memberikan informasi unit sudah berusaha diperbaiki namun kondisi masih tetap belum dapat dioperasikan.

Dalam menggunakan label sebaiknya bentuk dan warnanya juga dibedakan, misalnya warna merah yang sifatnya larangan , biru himbauan, dan kuning atau hijau sebagai informasi.

Kembali kepada anda sebagai pemakai menggunakan bentuk dan istilah apa, yang penting pelabelan ini sangat berguna untuk kelancaran, kenyamanan dan keamanan kerja, biasakanlah memberikan label

Senin, 04 Januari 2021

Lingkup Kerja Maintenance Alat berat pada perusahaan Project Konstruksi dan pertambangan



Pekerjaan maintenance pada perusahaan konstruksi adalah pekerjaan perawatan dan perbaikan unit dengan tujuan menjaga agar unit tetap dalam kondisi prima, dan availibilitasnya tetap tinggi.

        Baca     :    Struktur organisasi dept, maintenance 

Berdasarkan penelitian kerusakan yang terjadi pada unit 72 % disebabkan karena masalah perawatan, yaitu dari daily inspection ( P2H ) yang kurang berjalan dengan baik dan pada perawatan berkala, baru sisanya adalah masalah lapangan, seperti kesalahan driver atau operator dalam operasional 

        Baca     :  perawatan dan perbaikan peralatan

Maintenance dibagi dalam 2 kelompok pekerjaan yaitu , perawatan ( preventive maintenance ) dan perbaikan unit ( corrective maintenance ). 

PREVENTIVE MAINTENANCE ( perawatan )

Pekerjaan maintenance yang dilakukan sebelum terjadinya kerusakan

PERIODICAL SERVICE

Daily Activity atau P2H ( Pemeriksaan dan perawatan harian )
    
Pemeriksaan yang dilakukan sebelum dimulainya pekerjaan, biasanya dilakukan    oleh operator atau driver dengan pemeriksaan fisik ringan, seperti air radiator,        ketinggian oli dan kondisi fisik lainnya, bila dalam P2H ini ditemukan ( dilihat )        suatu masalah, misalnya oli rembes atau lainnya, maka kejadian ini harus                dicatat pada kolom keterangan form P2H.

Laporan atau form yang telah diisi dan ditandatangani oleh operator ini                   diserahkan kepada planner, untuk dicatat terutama pada masalah yang terjadi        yang dicatat pada kolom keterangan tadi.

Dalam periode atau waktu tertentu dimana masalah yang dicatat tadi sudah            semakin berkembang, misalnya oli yang rembes semakin besar, maka planner        harus sudah membuat Work requisition, untuk menjadwalkan tindakan                    maintenance pada tanggal tertentu.

SERVICE BERKALA 

Penjadwalan service yang dilakukan oleh planner berdasarkan waktu atau                kondisi tertentu, misalnya setiap 250 jam, atau 5000 KM, untuk perawatan dan        perbaikan ringan dengan tujuan untuk menjaga agar unit tetap prima.

SERVICE PRA OPERASIONAL

Setelah ditentukan suatu unit akan bekerja di proyek tertentu baik untuk                    perkerjaan sipil ataupun rental, sebelum mobilisasi, sebaiknya dilakukan                tindakan service pra  operasional, tujuannya terutama untuk memastikan bahwa   unit sudah dalam  keadaan siap kerja ( every think oke ).

UNIT OPNAME

Tidak hanya sparepart di Gudang, maka unit pun perlu dilakukan opname,                terutama pada saat awal penggunaan sistem atau setiap tahun sekali, gunanya    untuk revaluasi asset terutama peralatan, memastikan kondisinya,lokasi,                mungkin sekali valuenya, kondisi tertentu yang memerlkan penanganan                    maintenance dimasukkan oleh planner sebagai jadwal service.

SCHEDULE OVERHOUL

Pekerjaan perbaikan yang dijadwalkan, berdasarkan umur teknis suatu sparepart    atau komponen unit, untuk menghindari kerusakan mendadak pada saat                operasional.

CORRECTION

SCHEDULE REPAIR
    
Perbaikan tertunda yang telah dijadwalkan, merupakan kelanjutan dari proses        HOLD atau memang kerusakan yang telah diketahui namun perbaikannya telah   ditentukan pada waktu yang telah dijadwalkan.

FACTORY MODIFICATION

Pekerjaan perubahan unit yang dialkukan untuk memperbaiki kondisi                        sehubungan dengan fungsinya di lapangan, misalnya penambahan bemper            belakang dumptruck dengan tujuan untuk keamanan saat loading

CORRECTIVE MAINTENANCE

REPAIR

Tindakan perbaikan terhadap kerusakan baik terjadi pada saat operasional,            maupun karena hal lain.

BREAK DOWN

Tindakan perbaikan karena beberapa kerusakan yang terjadi, sehingga unit            terpaksan dihentikan sementara operasionalnya.